TUBAN – Kepedulian para orang tua mendapatkan pola asuh generasinya saat usia emas (golden age) sangat meningkatkan. Kepala Taman Pengasuhan Anak Insan Kamil Tuban, Susilo Purwati, MSi menyampaikan pandangannya seusai peresmian Gedung TPA Insan Kamil Tuban, Kamis (03/10/2024).
“Kami bersyukur saat ini minat para orang tua terhadap jasa TPA sangat besar. Kami belum mampu menerima semua peminat karena fasilitas TPA yang lama sangat terbatas. Kami hanya mampu melayani 70 anak saja. Semoga di gedung yang baru diresmikan, kami lebih profesional dalam memberi pengasuhan holistik. Dan mampu menambah daya tampung,” jelas Wathie.
Mengapa TPA menjadi pilihan para orang tua karir? Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan bahwa ada keterbatasan khatimah (baca: pembantu rumah tangga) dalam mengasuh generasi emas saat ditinggal orang tua karir.
“Orang tua karir memiliki keterbatasan mengasuh, mendidik dan membina putra-putrinya. Jika hanya diserahkan pada khatimah rumah tangga kayaknya sangat kurang karena keterbatasan SDMnya. Solusinya menyerahkan TPA yang diasuh para guru yang profesional. TPA yang profesional tidak ada perlakuan kasar, membully dan mengasingkan. Programnya merawat kesehatan, kesejahteraan, asupan makan (gizi) dan stimulasi keilmuan,” jelasnya.
Memang ada dilema bagi para orang tua karir. Membiarkan putra-putri di rumah tanpa asuhan yang profesional ataukah harus memilih TPA. Bagi para orang tua karir diharuskan selektif dalam memilih TPA. Karena sempat viral ada guru asuh TPA melakukan tindakan kekerasan saat mengasuhnya. Pilih yang terbaik ini solusi terbaik.
(Team/Red)