Para Warga Masyarakat Kalibaru Wetan Beramai-ramai  Mendatangi Kantor Desa Guna Menagih Janji Kepala Desa

Banyuwangi – Ganeshaabadi.com | kepala desa Kalibaru wetan mangkir, terkesan menghindar dari para warga masyarakat Kalibaru wetan khususnya kepada warga masyarakat dusun Wonorejo,  yang datang Beramai-ramai ke kantor desa dengan tujuan menagih janji kepala desa untuk pengadaan tanah makam,

Asal muasal polemik terjadi, dikarenakan atas seijin kepala desa (tanah kas desa) TKD yang seluas kurang lebih 7 hektar direklamasi, (ditambang pasirnya) dengan tujuan yang pertama: untuk berkembangnya tempat wisata Air terjun yang berada di Wonorejo, dan yang kedua: dari hasil reklamasi akan dialokasikan untuk pengadaan tanah makam,”

Sedangkan kegiatan reklamasi (tambang pasir) sudah selesai dilakukan 1 tahun yang lalu, namun sampai saat ini tujuan keduanya tidak ada yang terealisasikan,
Sedangkan pengelolaan tempat wisata (Pokdarwis) juga dibatalkan secara sepihak, sedangkan pengadaan tanah makam juga tidak dilakukan,”

Menurut keterangan dari Sekdes menjelaskan,” bahwasanya tanah kas desa di peruntukan untuk pendapatan kas desa untuk diambil manfaatnya selagi tidak merubah bentuk dan tidak merubah kondisinya,” tandasnya,

“Tapi kenyataannya apa yang sudah terjadi? tanah tersebut ditambang pasirnya, apakah disitu tidak merubah bentuk dan tidak merubah kondisinya?

Disitu juga menjelaskan,” bahwasanya pengelolaan reklamasi ditangani oleh investor tambang, dan pokmas,” ungkapnya,

Menurut pengamatan kejadian ini “saling melempar batu dan sembunyi tangan”

Menurut keterangan? “pokmas dibentuk atas keinginan pemdes dan investor tambang, dimana awalnya disitu tidak ada yang  mau jadi pokmas,” karna sudah tau kalau tanah TKD direklamasi sangatlah beresiko, dan yang terjadi dilapangan, “pokmas hanya dikasih wewenang menerima uang senilai 5 ribu rupiah per dam truk  untuk dialokasikan untuk kegiatan sosial, itupun tidak mencukupi, apalagi untuk pengadaan tanah makam,” ungkapnya,

Dengan terjadinya polemik ini maka harus diluruskan selurus lurusnya,” dan dibenarkan sebenar benarnya,”  Biar tidak berlarut-larut  dan malah menjadi konflik,

(Team/Red)