Ganesha Abadi – Prof. Sutan Nasomal SH, MH, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ekonomi masyarakat kecil di Indonesia yang semakin sulit memasuki tahun 2025. Menurutnya, banyak keluarga yang terpaksa menjual satu-satunya harta mereka, seperti rumah atau ruko, hanya untuk mendapatkan modal atau bisa berusaha agar bisa makan hari ini.
“Ekonomi kita sudah lemah, sekarat, bahkan mati suri. Rakyat tidak lagi bisa mencari jalan keluar dan banyak pengusaha, termasuk UMKM, terpaksa bangkrut akibat peraturan yang tak berpihak pada mereka,” ujar Prof. Sutan dalam wawancara.
Di tengah kesulitan yang dialami masyarakat, ia menilai banyak pejabat daerah yang nyaman dengan gaji besar mereka dan tidak peka terhadap keadaan ekonomi masyarakat. Bahkan, lanjutnya, peraturan yang dibuat untuk dipatuhi masyarakat justru menambah beban ekonomi, bukannya memberikan solusi.
Prof. Sutan menegaskan bahwa negara harus hadir dan memperkuat ekonomi rakyat, terutama untuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Ia mengingatkan kembali bahwa Pasal 34 Ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar, serta menjamin kesejahteraan sosial melalui berbagai program perlindungan dan pemberdayaan.
Harapan besar Prof. Sutan adalah agar pemerintah, dengan dukungan Presiden RI Bapak Jenderal H. Prabowo Subianto, dapat memperbaiki ekonomi nasional, menanggulangi kesulitan yang dialami rakyat kecil, dan mencabut peraturan yang merugikan masyarakat.
“Lapar itu bukan hanya masalah perut kosong, tapi dapat memicu kejahatan dan merusak tatanan sosial. Siapa yang akan bertanggung jawab jika kelaparan menyebabkan kehancuran sosial dan keadilan di Indonesia?” tegasnya.
Prof. Sutan mengingatkan pentingnya untuk mengutamakan kepentingan rakyat kecil dan mendesak agar ekonomi negara dapat kembali pulih dengan melibatkan sektor-sektor yang paling terdampak, termasuk UMKM.
Narasumber: Prof. KH SutanNasomal SH, MH
(Red)