TULUNGAGUNG – Pesantren Al Azhaar Tulungagung Menggelar zoom meeting untuk membuat pupuk organik pada Ahad (11/08/2024)
Narasumber yang dihadirkan adalah Ir. Syafi’i Latuconsina. Seorang praktisi dan pakar pupuk organik untuk penyubur tanaman. Hasil produknya sudah dipakai di berbagai daerah di Indonesia.
“Pupuk organik yang kami buat cukup baik dan terbukti meningkatkan hasil panen petani. Jika menggunakan pupuk organik tersebut, petani sudah tidak perlu menggunakan pupuk lain non organik serta tidak perlu obat hama lagi,” tegas Syafi’i.
Dalam upaya menindaklanjuti hasil zoom meeting maka para mahasiswi KKN Tematik Inovasi Pesantren UPN Veteran Jawa Timur mendapatkan tugas untuk mengadakan praktik pembuatan bakteri pengurai pupuk organik. Amanah tersebut digelar pada Senin (12/08/2024) di halaman SMP Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung.
Praktikum dilaksanakan oleh:
1. Intan Dwi Isma Saputri, Administrasi Bisnis
2. Nurul Zakiyah, Administrasi Publik
3. Ananda Eka Putri Trisnawati, Administrasi Publik
4. Berlian Surya Maharani, Administrasi Publik
5. Jihan Friste Zahrah, Agroteknologi
6. Zerlinda Aqila Gitta Maharani, Agroteknologi
7. Anindya Nur Tasya, Agroteknologi
8. Olivia Salsabila, Desain Komunikasi Visual
9. Savira Rainanda, Ilmu Komunikasi
10. Acaya Fazrin , Teknik Informatika
11. Sutra Amelia Nugroho, Teknik Kimia
12. Siti Kotijah, Teknik Kimia
13. Fira Ardiani, Teknik Kimia
14. Camilla Alifa Damayanti, Teknik Kimia
Mereka menjelaskan bahwa bahan utama yang digunakan membuat bakteri pengurai adalah nanas dan tetes tebu.
Menurut mereka proses pembuatan adalah:
1. Pastikan bahan utama nanas yang sangat tua dan sudah akan busuk agar hasil jadi baik
2. Nanas diblender kemudian disaring
3. Air nanas setelah disaring dicampur air
4. Langkah selanjutnya adalah diberi tetes tebu kemudian diaduk
5. Taruh di wadah ditutup rapat untuk proses fermentasi anaerob sehingga menghasilkan bakteri pengurai.
“Praktikum kali ini untuk menghasilkan bakteri pengurai yang efektif dalam menguraikan bahan organik menjadi pupuk. Setelah lima hari akan jadi bakteri pengurai,” tegas mahasiswi.
Direktorat Humas Pesantren Al Azhaar Tulungagung, Heru Syaifuddin yang mendampingi para mahasiswi menuturkan bahwa tujuan utama mempraktekkan dan menyebarkan ilmu pembuatan bakteri pengurai.
“Setelah berhasil praktek maka akan diaplikasikan membuat pupuk organik. Kita berharap ada solusi pupuk yang ramah lingkungan dan murah bagi petani. Besuk hari Rabu dibawah bimbingan Ir. Syafi’i Latuconsina akan diadakan praktek pembuatan pupuk,” jelas Heru.
Di tempat terpisah Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan memberi peluang para mahasiswi KKN Tematik Inovasi Pesantren untuk mengaplikasikan bakteri pengurai pada pembuatan pupuk organik.
“Saya berharap ada praktek pembuatan pupuk organik. Hasilnya untuk membantu para petani agar ada solusi. Saran saya adalah setelah selesai proses fermentasi buatlah pupuk organik cair. Hasilnya mohon diuji kualitasnya untuk memastikan kandungan nutrisinya. Hal ini agar tau kesesuaiannya dengan kebutuhan tanaman,” harap Abah Imam.
Selain itu Abah Imam berharap praktikum ini untuk membantu pupuk organik yang berkualitas untuk para petani. Dan lebih dari itu untuk membantu mengurangi limbah kotoran sapi di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang Tulungagung.
(Team/Red)