Banyuwangi – Ganeshaabadi.com | Diskusi Para warga masyarakat desa Kalibaru wetan, yang dipimpin oleh Sekdes tidak menemukan solusi dan tidak menemukan jalan keluar, dikarenakan mangkirnya kepala desa yang seharusnya memberi kebijakan, akhirnya malah menjadikan polemik,
pengadaan tanah makam yang pernah dijanjikan oleh kepala desa Kalibaru wetan, kecamatan Kalibaru, kabupaten Banyuwangi, (29/11/2023)

Kontroversi saat ini yang dialami oleh warga masyarakat desa Kalibaru wetan berawal dari adanya aktivitas tambang pasir di area Tanah Kas Desa (TKD) yang berada di Dusun Wonorejo beberapa tahun yang lalu, menurut keterangan para warga, adanya tambang pasir pada waktu itu, muncullah sebuah janji dari kepala desa yang menyampaikan bahwasanya dari hasil tambang pasir tersebut, akan kami ganti dengan pengadaan tanah makam di dusun Wonorejo,
Pemangku wilayah (kepala dusun) Wonorejo juga menyampaikan kedatangan kami kesini untuk musyawarah dan mediasi, terkait pertanggung jawaban kepala desa atas pengadaan tanah makam dan ini ada hubungannya dengan Reklamasi tanah kas desa, yang disitu sampai saat ini masih menjadi kontroversi,”
Ini juga ada hubungannya dengan tempat wisata, yang awalnya jalan tidak lewat tanah kas desa, dan memakai jalan yang lama, berhubung disitu diadakan reklamasi, baru dibuatlah jalan menuju tempat wisata lewat tanah kas desa,”
“Terkait pokmas itu dibentuk atas keinginan pemdes dan investor tambang, dimana awalnya disitu tidak ada yang mau jadi pokmas,” karna sebelumnya sudah tau, kalau tanah TKD direklamasi, sangatlah beresiko, tapi pihak pemdes tetep melakukan kegiatan tersebut,
dan yang terjadi dilapangan? “pokmas hanya mengumpulkan anggaran yang hanya untuk kepentingan sosial, yang senilai 5 ribu rupiah per dam truk yang keluar dari tambang, untuk dialokasikan untuk kegiatan sosial, itupun tidak mencukupi, apalagi untuk pengadaan tanah makam,” ungkapnya,
Pertanyaannya? “Dimana hasil pengelolaan tambang pasir yang seluas kurang lebih 7 hektar tersebut,” ?
“Ivan menambahkan bahwasanya saya disini tidak memimpin demo, melainkan sebagai sahabatnya teman teman yang dari Tegal pakis, dan juga dari Wonorejo, terkait tanah pemakaman yang ada di Wonorejo memang sangat miris, jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah desa untuk pengadaan tanah makam di dusun Wonorejo,” ungkapnya dengan tegas,
(Team/Red)
Yaaah bagaimana lagi ya, susah klo urusannya dengan fulus