Ganeshaabadi.com | Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung memulai membangun tempat khusus untuk bermunajat, berdzikir, beribadah dan bermudzakaroh antar jama’ah. Bangunan yang baru dimulai Rabu (1/11/2023) oleh Wakil Pengasuh Pesantren Nurul Haromain Pujon Malang, KH. Syihabudin Syifa’ diberi nama
Zawiyah Dzikir Jama’i.
“Zawiyah merupakan tempat berkumpul para ahli ibadah dan para pencari ilmu,” jelas Kyai Syifa’.
Zawiyah memang identik dengan kaum Sufi. Namun menurut Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH Imam Mawardi Ridlwan zawiyah memang untuk meningkatkan kwalitas spiritual, keterkaitan hamba pada alkholiqnya. Kaum muslimin yang akan mengikuti program Zawiyah Dzikir Jama’i (ZDJ) dirancang mendapatkan pencerahan, kebersihan qolbu, dan kesholihan sosial.
“Rintisan Zawiyah Dzikir Jama’i (ZDJ) semata-mata untuk memberi jawaban kaum muslimin yang di atas usia 50 tahun. Pada usia tersebut kaum muslimin rentan gelisah dan mengharapkan ada pembinaan hati. ZDJ dimaksudkan untuk menjadi oase kehidupan dan spiritualitas kaum muslimin. ZDJ ruang dakwah yang berkultur sesuai sosiologis dan keberadaan masyarakat,” jelas Kyai Imam.
Apakah ZDJ bersifat tertutup dan hanya khusus anggota saja? Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan menegaskan bahwa selama ini Majlis Dzikir Jama’i terbuka untuk umum, untuk siapa saja dari latar belakang apapun
“Sesungguhnya menegakkan dakwah dan kaderisasi untuk usia 50 tahun ke atas merupakan langkah dakwah dalam upaya menghantarkan selamat di dunia maupun di akhirat. Saat ini memang muncul pergeseran generasi,” jawab Kyai Imam.
(Red)