Surabaya – Mahasiswa Stikosa AWS berhasil menggelar Turnamen Mobile Legends bertajuk Mobile Legends Stikosa League (MSL) di lantai 2 BG Junction Mall, Jalan Bubutan, Surabaya. Turnamen yang diikuti 26 tim ini berlangsung meriah dan berhasil menarik perhatian pengunjung mall pada Minggu (12/1).
Setiap tim yang berpartisipasi terdiri dari 5 pemain, dan acara ini mendapat dukungan langsung dari perwakilan Indonesia E-sports Association (IESPA). Ketua panitia, Vania Falah Nabila Putri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan praktik dari mata kuliah MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang diajarkan pada semester lima.
“Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan memproduksi dan mengorganisasi acara untuk umum sebagai bagian dari pembelajaran. Kami sangat bersyukur acara ini berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,” ujar Vania.
Anita Agustina Wulandari, M.I.Kom, dosen pengampu mata kuliah MICE, turut hadir untuk memberikan dukungan kepada para mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa mata kuliah MICE merupakan mata kuliah wajib di program studi Public Relations yang bertujuan melatih mahasiswa untuk mengelola acara dengan baik, termasuk mencari sponsor sebagai bagian dari pelaksanaan event.
“Pengalaman langsung seperti ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja, khususnya dalam bidang public relations,” jelas Anita.
Pada turnamen ini, grup Worst Scenario berhasil menjadi juara pertama, diikuti oleh Preman Brawl sebagai juara kedua, dan Sugeng Tumblr di posisi ketiga. Gelar Best MVP diberikan kepada pemain dengan inisial “T”. Total hadiah yang disediakan panitia MSL sebesar Rp5 juta, 9.000 diamond, serta berbagai bingkisan dari sponsor.
Mobile Legends adalah permainan arena pertempuran daring multipemain yang dikembangkan oleh Moonton, anak perusahaan ByteDance. Dirilis pertama kali pada 2016, game ini sempat menjadi salah satu permainan daring paling populer di Indonesia dan dunia.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi e-sports, tetapi juga memperlihatkan kreativitas dan kemampuan manajemen acara dari mahasiswa Stikosa AWS.
(Redho)