Kepulauan Riau — Personel KN Pulau Dana-323 Bakamla RI menindaklanjuti laporan terkait insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Singapore Police Coast Guard (SPCG). Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/12), di sekitar perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau. Salah satu nelayan bahkan jatuh ke laut akibat gelombang besar yang diduga sengaja diciptakan oleh kapal SPCG.
Pada Minggu (29/12/2024), tim Bakamla RI yang dipimpin oleh Letda Bakamla Ryan Widiono, S.IP., mengunjungi Pulau Terong untuk bertemu langsung dengan para nelayan. Selain menggali informasi, kunjungan ini juga bertujuan memastikan kondisi nelayan pasca kejadian. Langkah ini dilakukan setelah Bakamla RI menerima banyak laporan terkait tindakan membahayakan yang dilakukan oleh SPCG.
Ketua Nelayan Pulau Terong, Pak Jemisan, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat nelayan memancing di wilayah yang diklaim masih termasuk perairan Indonesia, tepatnya pada koordinat N 01,11,880 E 103,37,500. “Kapal SPCG menuduh kami melewati batas perairan lalu memaksa kami pergi dengan cara bermanuver hingga menciptakan gelombang besar,” ujarnya.
Akibat gelombang tersebut, salah satu nelayan, Mahade, terlempar ke laut. Beruntung, ia berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya. Jemisan berharap pemerintah dapat memberikan sosialisasi terkait batas-batas perairan yang diperbolehkan untuk menangkap ikan. Ia juga mengecam tindakan SPCG yang dinilai membahayakan nyawa. “Jika memang kami melanggar batas, seharusnya teguran dilakukan dengan cara yang baik, bukan dengan cara membahayakan,” tegasnya.
Letda Bakamla Ryan Widiono menyatakan bahwa Bakamla RI berkomitmen memberikan penyuluhan kepada nelayan mengenai batas wilayah guna mencegah insiden serupa. “Kami akan terus berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan nelayan Indonesia di perairan nasional,” ungkapnya.
Pertemuan ini turut dihadiri Ketua Adat Pulau Terong, Pak Salman, perwakilan LSM setempat, serta empat personel KN Pulau Dana-323. Kolaborasi antara nelayan, masyarakat adat, dan pihak terkait diharapkan dapat terjalin untuk menjaga keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia.
Autentifikasi: Pranata Humas Ahli Muda Kapten Bakamla Yuhanes Antara, S.Pd.
(Red)