Malang – Setiap muslim yang tidak safar diwajibkan untuk menjalankan Sholat Jum’at yang didalamnya ada materi khutbah. Materi khutbah Jum’at sebagai materi pembinaan kaum muslimin setiap pekan. Atas dasar urgensitas khotib dan materi khutbah, maka Lembaga Dakwah (LD) PBNU menyelenggarakan Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at angkatan ke VII. Kegiatan untuk memberi kepastian standart para imam dan khotib terselenggara atas bekerjasama dengan Universitas Islam Malang (Unisma) dan LD PWNU Jawa Timur.
Ketua PBNU bidang Keagamaan, Dr. KH. Fahrurrozi, S.Ag., M.Pd.I. telah membuka secara resmi. Dalam sambutannya beliau menuturkan bahwa Standardisasi kompetensi Imam dan Khatib Jum’at yang di Gedung megah Universitas Islam Malang, kampus kebanggaan warga nahdliyin diikuti oleh 100 da’i/khatib pilihan di wilayah Jawa Timur.
Sementara itu Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan standardisasi kompetensi imam dan khatib adalah dalam rangka memantapkan dan menjamin kualitas para peserta yang lulus dalam kompetensinya menjadi imam dan khatib jum’at. Lebih lanjut Beliau menyampaikan bahwa Peserta adalah da’i/khatib pilihan yang sudah mendapatkan rekomendasi dari LD PWNU/PCNU. Hal ini telah betul-betul mendapatkan input peserta yang berkualitas.
Ketua LD PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI. dalam pengarahannya menjelaskan bahwa realitas kondisi sekarang masih banyak Imam dan khatib yang tersebar di beberapa masjid kampung maupun masjid instansi swasta atau pemerintah kadang menyampaikan materi yang tidak sesuai dengan syara’ dan tidak mencerminkan taujihat wal irsyadat wal mau’idhah sehingga khutbah bisa tidak sah dan tujuan khutbah tidak tercapai.
Gus Aab juga menyayangkan bila ada khatib yang menyampaikan materi yang berbau provokasi, fanatisme golongan yang berlebihan, dan anti NKRI. Oleh karena itulah, LD PBNU sebagai lembaga yang diberi amanah dalam bidang dakwah berkewajiban mengawal proses dakwah di Republik Indonesia dengan menyelenggarakan standardisasi kompetensi Imam dan Khatib Jum’at, pungkasnya.
“Standarisasi imam dan khotib Jum’at sebagai bagian tugas LD PBNU untuk menyiapkan para khotib berkwalitas yang berwawasan kebangsaan. Oleh karena itulah, LD PBNU sebagai lembaga yang diberi amanah dalam bidang dakwah berkewajiban mengawal proses dakwah di Republik Indonesia dengan menyelenggarakan standardisasi kompetensi Imam dan Khatib Jum’at,” jelasnya
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D. dalam sambutanbya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas amanah yang diberikan LD PBNU kepada Unisma sebagai tuan rumah kegiatan standardisasi kompetensi imam dan khatib.
“Unisma merupakan kampus kebanggaan warga nahdliyin dan siap menjadi tuan rumah kegiatan NU di semua tingkatan,” tuturnya.
Saat pembukaan kegiatan standardisasi kompetensi imam dan khatib Ketua LD PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Djazilan Badri mendapatkan amanah memimpin do’a.
(Red)