Ganeshaabadi.com – Tulungagung – Pola mendidik murid supaya menjadi generasi berbakti orang tua dijalankan oleh SMP Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung. Sekolah swasta tersebut mentradisikan “sungkeman” untuk kelas sembilan. Menurut Kepala SMP Al Azhaar Tulungagung, Sri Wahyuni bahwa “sungkeman” merupakan upaya murid berbudi pekerti luhur pada kedua orang tuanya dan sekaligus memohon do’a.
“SMP Al Azhaar Tulungagung mewajibkan murid kelas sembilan untuk sungkem ke orang tuanya di sekolah. Tradisi bakti orang ditanamkan agar para murid selalu berhias budi luhur. “Sukeman” juga sebagai sarana mendidik para murid agar selalu meminta do’a restu orang tuanya. Murid harus menjalin komunikasi lahir dan batin agar mendapatkan ridlo”, papar Yuni.
Ketua Komite SMP Al Azhaar Tulungagung, dr Danang saat memberi sambutan mengisahkan pengalaman dalam menyelesaikan studi kedokteran. Beliau selalu meminta do’a restu orang tua baik saat akan ujian maupun saat ujian. Beliau juga berkisah kemudahhan menjalankan tugas dan ujian kedokteran setelah mendapatkan do’a restu orang tua. Beliau menyampaikan pesan agar para murid selalu meminta do’a restu orang tua.
Khodim Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH Imam Mawardi Ridlwan dalam pengarahan menekankan usia baligh harus ada kemandirian para murid.
“Mengambil pesan ayat 9 Surat An Nisa’, para orang tua wajib menyiapkan generasi agar tidak jadi generasi lemah, lemot atau tiada berdaya. Pertama, para orang tua melibatkan putra-putrinya untuk melibatkan pekerjaan orang tua di rumah. Yang kedua, anak wajib diberi tanggung jawab agar memiliki skill dan leadership. Ketiga, para orang tua wajib bermusyawaroh dengan putra-putrinya untuk memilih SLTA yang meningkatkan kemampuan dan skill putra-putrinya. Keempat, putra-putrinya dicantolkan pada mentor atau pembimbing agar arah hidup terbimbing dan terarah. Kelima, orang tua selalu menghantar putra-putrinya dengan do’a dan tirakat”, jelas Kyai Imam.
(Team/Red)