TUBAN – MA Sains Bina Insan Kamil Tuban menghadirkan Prof. Ir Sukoso, M.Sc, P.hd dalam Webinar Sabtu (6/7/2024). Guru Besar di bidang bioteknologi dan nutrigenomic serta produksi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya, Malang menegaskan kurikulum sekolah menengah atas harus memberi ruang penelitian. Profesor yang pernah menjabat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
2017–2021 memberi apresiasi MA Sains Bina Insan Kamil Tuban yang mengambil inisiatif sekolah para peneliti.
Sosok yang ramah lulusan S3 Phylosophy of Doctor (Ph.D) Kagoshima University,
Japan berkenan mendampingi MA Sains Bina Insan Kamil Tuban walau dengan zoom meeting.
Webinar pendidikan yang melibatkan Yayasan Bina Insan Kamil Tuban, guru, orang tua murid dan murid diikuti 98 peserta. Tema yang diambil adalah Membentuk Karakter Murid Sainstis; Murid Aktif Melakukan Penelitian.
Kepala MA Sains Bina Insan Kamil Tuban, Teguh Pambudi, M.Pd menegaskan bahwa tujuan utama webinar pendidikan MA Sains Bina Insan Kamil Tuban adalah untuk mendiskusikan pentingnya pembentukan karakter sains pada siswa di era digital.
KH. Imam Mawardi Ridlwan selaku ketua Yayasan Binan Insan Kamil Tuban dalam sambutannya menyampaikan bahwa hadirnya Prof. Ir. Sukoso dalam webinar ini akan memberikan banyak wawasan yang akan sangat berguna untuk para santri, asatidz juga wali santri. Harapannya dengan ilmu yang dibagikan oleh Prof. Sukoso mampu mematik semangat belajar semua pihak untuk menguasai ilmu Sains, yang hal tersebut sejalan dengan program yang akan dikuatkan di Madrasah Aliyah Insan Kamil yang berbasis Sains.
“Dengan webinar ini beliau berharap Prof Sukoso dapat memberikan wawasan mendalam mengenai definisi karakter sains serta strategi konkrit untuk menerapkannya dalam pendidikan sehari-hari sehingga tujuan mengembangkan murid aktif melakukan penelitian dapat tercapai,” tuturnya
Prof Sukoso dalam paparannya menegaskan pentingnya peran tiga segitiga emas pendidikan yaitu murid, orang tua dan pendidik dalam membentuk keberhasilan sebuah Pendidikan. Beliau menyampaikan bahwa peran ketiganya saling terkait dalam membentuk pola pikir dan pola pola sikap murid scientist.
Hal dasar dalam menanamkan karakter murid scientist adalah kesadaran mereka tentang hakikat ilmu yang semua berdasarkan pada kalam Allah yang ada dalam Al-Quran. Mereka harus tahu bahwa sumber dari segala sumber ilmu itu dari Al-Quran. Karakter Sciences sebenarnya adalah karakter dasar seorang muslim yaitu bagaimana ia harus bisa menjawab masalah dari tantangan kehidupan (Problem solving). Itulah mengapa hal pertama yang harus dibangun oleh murid atau santri yang berkarakter adalah membangun Ilmu, Iman dan Taqwa.
Guru besar yang membidangi makanan halal tersebut menyampaikan tentang karakter scientist dalam membentuk pola pikir kritis dan kreatif pada murid. Beliau juga membahas strategi praktis untuk mengintegrasikan nilai-nilai sains dalam pembelajaran. Diskusi interaktif antara pembicara dan peserta juga menghasilkan pertukaran ide yang berharga mengenai tantangan dan peluang dalam pendidikan karakter sains di masa kini.
(Red)