Surabaya – Peristiwa tragis menimpa Erliga Artemesia (19), seorang gadis warga Gembong Gang IV, Surabaya, yang meninggal dunia akibat penjambretan di Jalan Kusuma Bangsa. Insiden memilukan ini menambah daftar panjang kasus kejahatan jalanan yang menghantui Surabaya.
Erliga menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka serius yang dialaminya. Jenazahnya dimakamkan di TPU Rangkah pada Jumat, 3 Januari 2025.
Insiden terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024, sekitar pukul 02.15 WIB. Saat itu, Erliga sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya. Ketika melintas di kawasan Rumah Sakit DKT Gubeng Pojok, ia dipepet oleh seorang pria pengendara motor matic yang mengenakan jaket kulit dan topi cokelat. Pelaku memotong jalannya dan mencoba merampas tas yang dibawa korban. Erliga yang berusaha mempertahankan tasnya, terjatuh ke aspal. Akibatnya, ia mengalami luka serius dan kehilangan tas yang berisi dua ponsel, dokumen penting, serta barang berharga lainnya.
Paman korban, Moch Syamsul Basori, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam atas kepergian Erliga. “Ponakan saya wafat pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelumnya, ia mengalami sesak napas dan muntah darah,” ujarnya. Basori mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku penjambretan. “Kami sudah melapor ke Polsek Tambaksari, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Kami berharap polisi bertindak cepat agar tidak ada korban berikutnya,” tegasnya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas kejahatan jalanan. “Polsek masih melakukan penyelidikan terhadap pelakunya, dan perkembangan akan segera disampaikan,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kejahatan jalanan masih menjadi ancaman serius. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama saat berada di jalanan sepi atau larut malam. Dukungan dan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.
(Redho)