Banyuwangi – Ganeshaabadi.com | RSUD Blambangan Banyuwangi Diduga telah memperlakukan dan menelantarkan salah satu pasien hingga berujung meninggal dunia. Hal tersebut disebabkan karena pihak rumah sakit dalam menjalankan perawatan kurang Intensif, serta menolak pasien rawat inap yang ke dua kalinya.
RSUD Blambangan tersebut yang terletak di Jl. Letkol Istiqlah No.49, Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, (7/1/2024)
Kejadian tersebut berawal dari salah satu pasien yang awalnya sakit gigi tidak bisa makan dan minum selama empat hari hingga menimbulkan infeksi lantas dirujuk ke rumah sakit Blambangan Banyuwangi,
Pada tanggal 25/12/2023
Sesampainya di RSUD Blambangan Banyuwangi dilakukan pemeriksaan radiologi/Rontgen. Pada saat itu pula, salah satu perawat memberikan arahan untuk dipasang selang dari hidungnya untuk memasukkan makanan serta minuman, hingga di operasi pada leher kiri oleh dokter ahli. Dan menjalankan rawat inap selama tiga hari.
Menurut keterangan saksi keluarga pasien, setelah dioperasi jelang satu hari pihak dokter memperbolehkan pasien pulang, Alhasil setelah sampai dikediamannya, pasien tambah parah kesakitan dan mengeluarkan darah pada lehernya yang di operasi, dan tak kunjung sembuh pasien dirawat sendiri dirumahnya,
hingga selang yang masuk melalui hidungnya terlepas gegara dibuat batuk.
Lebih lanjut pihak keluarga membawanya lagi ke RSUD Blambangan untuk memeriksa sekaligus memasang selang barunya. Keluarga pasien sempat negosiasi dengan Ida selaku dokter IGD, meminta untuk rawat inap satu malam saja dikarenakan besoknya waktunya kontrol. Sedangkan kondisi pasien kondisinya sangat memprihatinkan.
Namun negosiasi itu ditolak oleh Ida dengan alasan yang tidak mendasar.
Beliau berucap dengan lantangnya, tak semudah itu mau rawat inap, “ini rumah sakit bukan hotel, sedangkan kamar sudah penuh dan masih banyak pasien yang membutuhkan.”
Kata Ida, pada Kamis 4/1/2024.
Kalau sudah observasi segera pulang pak,”Imbuhnya.
Lantas pasien dibawa pulang, keesokan harinya pada hari Jumat 5/1/2024.
Pasien dirujuk lagi di RSUD Blambangan dalam keadaan sadar.
Saat di ruang observasi pasien tak secepatnya ditangani oleh tim medis.
Begitu keluarga pasien berteriak, tim medis bergegas lakukan pemeriksaan terhadap pasien, lalu memasang selang oksigen pada hidung. Saat pemasangan infus pasien sempat tak sadar diri hingga berontak dan kejang kejang,tak lama kemudian pasien meninggal dunia.
Seharusnya pihak dokter tidak segampang itu untuk memulangkan pasien, sebelum kondisinya benar benar sembuh total.
Apakah pasien dalam kondisi masih di selang bisa dikatakan sembuh? lantas dianjurkan boleh pulang. Apakah dikarenakan administrasi menggunakan program SPM sehingga mereka seakan akan membeda bedakan dengan pasien yang administrasinya prabayar?
Dengan kejadian ini pihak pasien merasa tidak dilayani dengan baik, dan diperlakukan tidak selayaknya seperti pasien yang lain, untuk itu keluarga pasien tidak menerima kan, serta mau melaporkan dan menuntut kejadian ini agar diproses secara hukum,
(Team/Red)