Batam, ganeshaabadi.com | MUNGKIN kita sudah banyak yang tahu apa itu provokator. Pertanyaannya, kok, ada orang yang berbakat menghasut orang lain? Sehingga mengubah kesalahan kecil jadi bencana besar.
Menurut Ceti Prameshwari, Psi, provokator memang selalu punya keinginan memengaruhi emosi orang lain. Biasanya muncul akibat iri dan dendam berlebihan, melihat orang lain lebih berhasil darinya.
Sayangnya rasa ini tak memacu jadi lebih baik, tapi justru berusaha untuk menjatuhkan lawan. Berhubung tak pede menghadapi sendirian, maka langsung cari dukungan orang lain.
Penyebab lain orang gampang memprovokasi, karena gampang terpancing emosinya. Tapi saking pengecutnya, dia lebih memilih menyalurkannya lewat orang lain. Bahkan menjadikan orang lain tameng.
Provokator bisa ada di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita. Namun kita bisa menghindari ‘kata-kata manisnya’. Caranya? Perluas wawasan dan punya pendirian.
Dan… Kepada yang hobi “ngomporin” orang Ceti punya usul menarik. Cobalah evaluasi diri sendiri. Sebab, tak ada untungnya dengan membuat orang lain bertengkar. Justru bikin tambah tak nyaman.
Ceti juga menambahkan kalau kelebihan kita memprovokasi orang lain dapat disalurkan untuk hal positif. Contohnya yang dilakukan motivator ulung, konsultan karier, dan psikiater lewat kata-kata mereka yang justru menginspirasi banyak orang.
“Dijamin orang lain bakal lebih berterima kasih jika kata-kata kita menginspirasinya,” kata Ceti.
Bagaimana menurut Anda?
(Nursalim Turatea).