JAKARTA – Presiden Joko Widodo memutuskan untuk berkantor di IKN Nusantara mulai Minggu, 28 Juli 2024, hingga Selasa. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan publikasi dan promosi IKN dengan menggandeng sejumlah selebritis dari Jakarta. Senin (05/08/2024)
Selama berkantor di IKN, Presiden Jokowi memastikan semua fasilitas dasar, seperti air, listrik, dan furnitur, telah tersedia. Beliau menyatakan bahwa IKN sudah siap dioperasikan dan dapat digunakan untuk menginap. Selain itu, Jokowi meresmikan Jembatan Pulau Balang di Penajam, Paser Utara, sebagai sarana pendukung utama IKN. Jembatan yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam, Paser Utara ini dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,43 triliun. Jokowi juga menjajal jalan tol IKN dan menaiki sepeda motor bersama para penggembira.
Penggunaan selebritis dalam promosi ini bertujuan untuk menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari kritikus hingga investor, agar tertarik dan mendukung pembangunan di IKN. Meskipun promosi ini tidak seheboh yang diperkirakan, sensasi yang ditimbulkan berhasil mengundang berbagai pendapat, sehingga meyakinkan banyak pihak bahwa proyek legasi Jokowi ini tidak akan mangkrak.
Klaim bahwa Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN telah rampung diperkuat dengan pemasangan bilah terakhir Burung Garuda di Kantor Presiden. Total ada 4.650 bilah yang menjadi simbol penyelesaian proyek ini. Pemasangan bilah tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan maestro pematung Indonesia, Nyoman Nuarta.
Berita terkini mengenai IKN menyebutkan bahwa tujuh tower kantor Kemenko di IKN sudah siap menampung Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan terlebih dahulu bermukim di sana. Mereka juga akan mengikuti upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. Dalam konferensi pers pada 3 Agustus 2024, Pelaksana Tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengumumkan bahwa 14 dari 16 tower akan difungsikan untuk ASN yang diundang mengikuti upacara HUT RI di IKN.
Mensesneg Pratikno menyatakan perayaan HUT RI Ke-79 di Paser, Penajam, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, tidak bisa dihadiri banyak orang karena keterbatasan infrastruktur yang masih dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, undangan untuk pihak luar menjadi terbatas.
(Jacob Ereste)