Medan – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus dan organisasi pemuda daerah seperti HMI, GMNI, SEMMI, GEMPSU, dan GEJAM Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumut pada Senin (3/2/2025). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi terkait maraknya tambang emas ilegal yang menggunakan alat berat excavator di Kabupaten Mandailing Natal, serta lambannya penindakan hukum yang dirasa belum optimal dari Kapolres Madina.
Dalam aksi ini, para peserta menyampaikan pandangan mereka melalui tulisan-tulisan yang berisi keprihatinan terhadap kondisi tambang ilegal yang terus beroperasi tanpa penindakan yang jelas. Selain itu, sejumlah peserta juga melakukan pembakaran ban bekas dan memblokade jalan di depan kantor Polda Sumut, yang mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Para mahasiswa menyampaikan bahwa mereka merasa tidak puas dengan kinerja Kapolres Madina dalam menanggulangi tambang ilegal yang semakin merusak lingkungan dan sumber daya alam setempat. Mereka menyampaikan bahwa peran aparat penegak hukum sangat penting dalam menindak tegas praktik-praktik ilegal tersebut agar tidak terus berlangsung.
“Kami menyampaikan rasa ketidakpercayaan terhadap Kapolres Madina karena dinilai gagal menanggulangi tambang emas ilegal yang beroperasi di wilayah tersebut,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.
Dalam orasinya, mahasiswa juga menyampaikan harapan agar Kapolda Sumut dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja Kapolres Madina. Mereka berharap agar penindakan terhadap tambang ilegal lebih tegas dan agar para oknum yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini dapat ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Sebagai masyarakat, kami mendesak agar tindakan tegas segera diambil demi melindungi lingkungan dan sumber daya alam di Madina. Kami juga berharap agar komitmen yang pernah disampaikan oleh Kapolres Madina dapat dibuktikan dengan langkah nyata,” kata perwakilan lainnya.
Sebelumnya, pada 17 Januari 2025, Cipayung Plus dan organisasi kepemudaan Madina juga telah melakukan aksi serupa di depan Polres Madina. Pada kesempatan tersebut, Kapolres Madina berjanji akan menindak tambang ilegal, namun mahasiswa menilai bahwa janji tersebut belum sepenuhnya terealisasi.
Mahasiswa juga menyatakan bahwa jika tuntutan mereka tidak mendapatkan tanggapan dalam waktu yang wajar, mereka akan melanjutkan aksi mereka ke Mabes Polri untuk memastikan bahwa permasalahan ini mendapatkan perhatian yang lebih serius.
Aksi ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawasi kinerja aparat penegak hukum, dengan tujuan untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan bahwa lingkungan serta sumber daya alam dilindungi demi kesejahteraan masyarakat.
(Magrifatulloh)