Geshaabadi.com Dikota Mekkah Mulai jam 17.00 (waktu kota Mekkah) keadaan jalan mulai macet, karena para jama’ah umroh berburu taksi untuk ambil miqod umroh di Tan’im. Mereka berburu untuk mendapat umroh perdana Ramadhan, yang mana pahala sepadan dengan pahala haji. Tak heran di Masjid Tan’im saat sholat maghrib tampak full jama’ah, sebagian jama’ah ibu-ibu berada di luar masjid, demikian penjelasan Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia wilayah Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan.
“Rabu (22/03/2023) saya berangkat ke Tan’im jam 17.00 bersama jama’ah umroh Ashfa Travel. Kendaraan taksi semua penuh sehingga kesulitan mendapatkan taksi. Selama perjalanan ke Tan’im mendapatkan kemacetan di jalan sehingga tiba di Tan’im sudah adzan magrib. Saat memasuki halaman Masjidil Harom keadaan sudah penuh sesak, lautan manusia. Jama’ah umroh yang thowaf sangat banyak”, papar Kyai Imam.
Lebih lanjut Kyai Imam menjelaskan bahwa antusias umroh kaum muslimin semakin banyak terutama yang dari Indonesia karena mereka yang sudah usia 50 tahun ke atas sulit mendapatkan kesempatan ibadah haji. Jika usia 50 tahun baru daftar maka dimungkinkan baru dapat berangkat di usia 80 tahun. Jika masih diberi usia panjang, mungkin faktor kesehatan kurang mendukung maka mereka memilih jalan umroh.
Mengapa para jama’ah umroh semangat ambil umroh Ramadhan?
“Para jama’ah umroh berburu berlipatgandakan pahala saat Ramadhan di Mekkah dan Madinah. Mereka berpendapat semisal i’tikaf di Masjidil Harom maka akan mendapatkan pahala 100 ribu kali beriktikaf. Demikian pula bila mereka melaksanakan sholat tarowih, bershodaqoh, memberi buka orang berpuasa dan semua kemaslahatan lainnya,” jelas Kyai Imam.
Menurut sekretaris IPHI Jawa Timur bahwa pertimbangan terbanyak memilih umroh Romadhon karena pahala umroh Romadhon sama dengan pahala ibadah haji. Sebuah pemberian bonus yang sanget besar dan istimewa.