Ganeshaabadi.com Para ulama selalu mengajarkan do’a ketika sudah memasuki bulan suci Romadhon yang arti “Yaa Alloh selamat Romadhon kami.” Do’a tersebut untuk menjaga agar puasa kaum muslimin tidak sia-sia tetapi puasa yang berpahala. Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan melalui saluran telpon memberi jawaban bagaimana agar puasa di Bulan Romadhon dapat selamat?
Menurut Kyai Imam, pertama wajib memahami segala hal yang merusak amal ibadah puasa. Di antaranya terbanyak dampak belum mampu puasa lisan. Seperti masih gemar berdusta, adu domba, ghibah, dan berucap kotor atau jelek. Dan ada juga perbuatan indra yang merusak ibadah puasa seperti mata melihat lawan jenis dengan nafsu.
Yang kedua harus punya niat untuk berpuasa seluruh anggota tubuh. Lisan, dan perbuatan turut berpuasa. Makna menjaga dari segala keburukan dan kemaksiatan serta kejahatan lainnya.
Ketiga membuat skedul hidup saat berpuasa semisal:
1. Sebelum sahur lakukan qiyamul lail.
2. Bakda sahur sambil nunggu shubuh tadarus Al Qur’an.
3. Bakda shubuh gabung ngaji offline di lingkungan terdekat.
4. Usahakan melakukan sholat isyroq
5. Lakukan sholat dhuha. Bakda sholat dhuha dilanjutkan tadarus Al Qur’an
6. Selalu berjama’ah setiap sholat lima wakktu
7. Ikuti berbagai kegiatan keagamaan menjelang berbuka puasa dan bakda isya melanjutkan sholat tarawih.
Keempat pisah lingkungan yang buruk dan membangun lingkungan yang sholih. Pertemanan yang baik agar dapat menghindari keburukan teman atau lingkungan.
Kelima berupaya melakukan iktikaf di masjid agar semua waktu bernilai ibadah berlipat ganda.
Keenam dibudayakan berbagi. Buka puasa bersama. Infaq dan shodaqoh. Memberi konsumsi para jama’ah yang sedang tadarus Al Qur’an di masjid atau musholah.
dengan keadaan yang sebenarnya. Seorang muslim yang mengucapkan dusta selama ia berpuasa maka ibadahnya tidak akan bermakna,
Ini berdasarkan pada sabda Rasulullah saw. dalam H.R. Bukhari yang berbunyi:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (H.R. Bukhari)
4. Memandang dengan syahwat
Saat berpuasa bukan haus dan lapar saja yang ditahan, tetapi juga syahwat. Yang dimaksud dengan syahwat di sini adalah ada dorongan dari hati untuk memandangnya atau meneruskan pandangan yang mulanya tidak disengaja.
5. Sumpah palsu
Penyebab lain hilangnya pahala puasa adalah bersumpah palsu. Sumpah palsu ini berhubungan dengan berbohong. Perbuatan dosa ini akan menghilangkan kebenaran berganti dengan kezaliman.
Dalam bulan suci ramadhan Perbanyak berbuat kebaikan dengan tujuan beribadah, menjauhi semua laranganNYA dan melaksanakan semua PerintahNya,