Ganesha Abadi – Salah satu ibadah utama bagi umat Islam adalah menunaikan ibadah haji. Ibadah yang penuh dengan mujahadah ini bertujuan untuk menyaksikan kebesaran Allah SWT di Baitullah, wukuf di Arafah, serta menjalani ritual-ritual lainnya, termasuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan para Nabi dan sahabat setia mereka.
Tak jarang, pengalaman ibadah haji membawa kejadian dan peristiwa yang mencengangkan, mengagumkan, bahkan menakutkan. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan di kampung halaman sebelumnya bisa terulang kembali, atau mungkin hanya menjadi isyarat terhadap perbuatan masa lalu yang telah dilakukan.
Salah seorang jurnalis menceritakan kisah perjalanan ibadah haji ibundanya yang luar biasa. Meskipun ibunya sudah berusia lanjut dan dalam kondisi tubuh yang lemah, ia berhasil menjalani ibadah haji dengan sangat lancar. Meski kesehatannya kurang baik dan tidak nafsu makan sebelum berangkat, sang ibu mampu menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji tanpa hambatan berarti.
Anaknya, yang sudah pensiun dan memiliki tubuh yang lebih besar, sempat khawatir. Namun, sang ibu justru lebih sehat dan bugar selama di Tanah Suci. Bahkan kursi roda yang disiapkan untuk membantu ibunya berjalan tidak pernah digunakan sama sekali. Ibu tersebut tetap aktif berjalan-jalan, menikmati setiap tempat yang menarik minatnya, dan merasa segar bugar, meskipun sebelumnya kondisinya lemah.
Cerita ini memberikan kesadaran baru bagi keluarga, bahwa selama hidupnya, sang ibu jarang diajak bepergian atau menikmati perjalanan bersama keluarga. Baru di usia 80 tahun, ia bisa menikmati perjalanan fisik sekaligus spiritual yang sangat memuaskan. Sebagai bentuk rasa syukur, keluarga mengadakan acara sederhana sebagai ungkapan puji syukur kepada Tuhan.
Namun, tidak semua pengalaman ibadah haji berjalan mulus. Banyak kisah dari kerabat yang mengalami peristiwa yang sulit diterima akal. Ada yang kehilangan kemampuan melihat, ada pula yang selalu tersesat dalam perjalanan, bahkan satu keluarga selalu mengalami peristiwa serupa dalam setiap ritual ibadah.
Salah satu kisah unik datang dari sang paman yang menunaikan ibadah haji pada tahun 1960-an. Paman tersebut mengaku sering merasa seperti ditimpali oleh tangan gaib setiap berada di tempat tertentu. Kejadian ini membuat istrinya khawatir dan selalu mendampinginya.
Kejadian-kejadian seperti ini memang sulit dijelaskan secara rasional, tetapi memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Ibadah haji mengajarkan kita untuk menakar sikap dan sifat kita sebagai manusia, baik itu rendah hati maupun kepongahan. Ibadah haji bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi lebih pada kedalaman spiritualitas yang mengajarkan kita untuk mengingat tujuan hidup sebagai khalifah di bumi, rahmatan lil alamin.
(Jacob Ereste)