BANYUWANGI – Para driver Gojek di Banyuwangi keluhkan program “Goceng” yang diluncurkan September lalu. Penambahan kuota dari 20 menjadi 40 slot per hari justru menambah beban. Menurut Dedi Harmoko, salah satu driver, pendapatan mereka terus menurun akibat program tersebut, Selasa (08/10/2024).
“Program Goceng mungkin cocok untuk kota besar dengan banyak pesanan, tapi di Banyuwangi yang lebih kecil, ini membebani. Orderan menurun sementara kuota bertambah. Kami ingin program ini dihapus, agar pendapatan stabil lagi,” kata Dedi.
Para driver juga berharap Gojek dan pemerintah memahami situasi Banyuwangi, di mana ekonomi dan kebutuhan transportasi berbeda dari kota besar. “Kami hanya ingin keadilan. Jangan kesejahteraan kami dikorbankan,” tambahnya.
Tak hanya driver, pemilik restoran mitra GoPartner, seperti Manda, merasakan dampak negatif. “Sejak program Goceng, pesanan sering terlambat dan sampai dalam keadaan dingin. Ini merugikan karena pelanggan jadi tidak puas,” jelas Manda.
Mereka mendesak Gojek meninjau kembali program Goceng di kota kecil dan berharap pemerintah setempat turut mencari solusi.
(Yudha AO)