Batam, Ganeshaabadi.com | Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menemui langsung warga Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate Kecamatan Galang di Kantor Camat Galang, Selasa (22/8/2023). Rudi mengungkapkan sejumlah kebijakan agar masyarakat tidak dirugikan.
“Untuk lahan di bukit sudah dibatalkan, kami siapkan lahan di tepi pantai untuk mengakomodir masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan,” ujarnya.
Bahkan, kampung yang baru nanti akan dijadikan kampung nelayan utama. Ia mengungkapkan, hasil pertemuan dengan Pemerintah Pusat lokasi yang dipilih tak jauh dari lokasi saat ini dan tetap menghadap ke laut.
Di kampung ini, akan dibangun fasilitas lengkap sebagai Kampung Nelayan Utama dengan fasilitas pelabuhan tempat pendaratan ikan, pabrik es, lemari pendingin, hingga fasilitas lain termasuk SD hingga SMA.
“Membangun tentu perlu waktu. BP Batam sedang menyusun DED ulang karena tata letak dari kampung berubah ukuran dari 200 meter menjadi 500 meter per warga,” ujar Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Bahkan, selama relokasi, warga akan diurus mulai dari tempat tinggal sementara hingga batuan layak seperti biaya sewa hingga biaya hidup.
“Diperkirakan rumah yang akan dibangun selama 6 bulan, sehingga waktu tunggu tidak lama,” ujarnya.
Rudi bahkan mengungkapkan dirinya tak ingin masyarakat dirugikan saat investasi masuk. Melainkan, lanjut Rudi, bagaimana investasi masuk dan masyarakat bisa sejahtera.
“Lokasi yang kami siapkan nanti berjarak 8 kilometer dari jalan utama dan dibangun jalan selebar 8 meter dengan infrastruktur listrik hingga air bersih,” kata Rudi.
Rudi bahkan mengajak masyarakat berdialog secara langsung dengan warga. Sesuai data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Kota Batam, terdapat 2.600 Kepala Keluarga yang tersebar di 16 kampung di Keluarahan Sembulang dan Rempang Cate.
“Saya sengaja datang untuk bertemu masyarakat. Kami bersama Forkopimda, terus memikirkan kalau kawasan ini dikembangkan warga mau dipindah ke mana. Sekarang kami berdialog untuk menyampaikan kebijakan apa saja untuk diberikan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, perwakilan masyarakat, Imo, mengaku program pemerintah sangat baik dan dari pemaparan pemerintah tidak ada kebijakan yang menyengsarakan masyarakat.
“Apa yang menjadi keinginan pemerintah, kami siap mendukung. Hanya ada satu permintaan kami agar dapat dipertimbangkan kampung tua dan kuburan,” katanya.
Sementara itu, warga lainnya, Nurul Hidayah, ingin relokasi tidak keluar dari kawasan Rempang dan memberdayakan masyarakat tempayan di perusahaan yang berinvestasi di Rempang.
“Kami tidak pernah mempersulit investasi, kami warga Rempang ingin melihat kemajuan Rempang ke depan,” ujarnya.
Dialog yang dibuka berjalan lancar dan semua keluhan dan keinginan masyarakat ditampung dan direspons langsung oleh Wali Kota Batam yang juga sebagai Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
“Saya akan berbuat semampu saya, hari ini saya hadir dan bapak ibu bisa berjumpa saya kapan saja. Saya bagian dari bapak ibu sekalian (masyarakat),” ujar Rudi.
(Nursalim Turatea).