Sidoarjo – Angka perceraian di Sidoarjo terus meningkat dan menjadi salah satu layanan dengan antrean terpanjang di Mall Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur. Setiap harinya, sekitar 80 hingga 90 warga mengajukan permohonan cerai di loket Pengadilan Agama.
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, yang meninjau MPP pada Senin (24/2), mengaku terkejut melihat tingginya jumlah perceraian di wilayahnya.
“Saya kaget, kok banyak sekali yang mengurus perceraian di Sidoarjo,” ujarnya.
Saat berkeliling ke berbagai loket pelayanan, seperti administrasi kependudukan, pajak, perizinan, BPJS, dan pembuatan paspor, antrean panjang di loket Pengadilan Agama menarik perhatiannya. Dari informasi yang diperoleh, setiap hari rata-rata 80 orang datang untuk mengurus perceraian.
“Ke depan, perlu ada pelatihan bagi calon pengantin agar angka perceraian dapat ditekan. Jumlah 80 hingga 90 pasangan yang mengurus perceraian setiap hari itu sangat tinggi,” tambahnya.
Berdasarkan data Pengadilan Agama Sidoarjo, dari Januari hingga November 2024, tercatat 4.615 pengajuan cerai. Dari jumlah tersebut, 3.397 pasangan resmi bercerai, sementara sisanya berhasil mempertahankan pernikahan setelah menjalani mediasi.
Mayoritas perceraian terjadi akibat konflik dalam rumah tangga. Namun, yang lebih mengkhawatirkan, judi online menjadi salah satu faktor utama yang mendorong tingginya angka perceraian di Sidoarjo.
“Kami akan mengadakan sosialisasi bagi pasangan muda agar mereka memahami pentingnya membangun keluarga yang harmonis, sehingga angka perceraian bisa ditekan,” pungkas Mimik.
(Redho)