TUBAN — Di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, orang tua yang memasuki lansia, yang selanjut disebut sepuh membutuhkan perlakuan khusus. Perlakuan khusus yaitu untuk untuk menjawab kebutuhan spiritual dan sosial para usia sepuh. Menurut Abah Imam, Sekretaris IPHI Jawa Timur bahwa keberadaan Pesantren Sepuh untuk mengakomodasi kebutuhan para lansia untuk terus belajar dan berkembang meskipun telah memasuki usia senja.
“Restart Yayasan Bina Insan Kamil Tuban adalah berkhidmat melayani semua usia. Termasuk usia sepuh. Berdasarkan renstart tersebut, Yabika memohon murobbi, Abi Ihya Ulumiddin untuk meng istikharahnya. Beliau pada Ahad (12/5/2024) bersedia survey lokasi yang ada di Kepet, Tunah Kabupaten Tuban. Saat survey Abi Ihya memberi amanah untuk menjalankan wirid yang dilakukan oleh sebelas orang. Murobbi kami juga menentukan pembangunan pertama dimulai membangun masjid terlebih dahulu. Yayasan harus bermusyawarah untuk menentukan lokasi masjid,” jelas Abah Imam.
Rombongan survey yang hadlir bersama Abi Ihya adalah pendiri dan pembina Yabika, Hj. Endang Sulastrin dan Hj. Titik Ernawati. Ketua Umum Yabika, KH. Imam Mawardi Ridlwan, Sekretaris Yabika, Muzakki, Ketua II Yabika, Suyatmo, dan seorang da’i yang berasal dari Gresik, Kyai Salman Al Farisi.
Ketua Umum Yabika, Abah Imam menjawab pertanyaan awak media, “seberapa penting Pesantren Sepuh?”
Menurut Abah Imam Pesantren Sepuh untuk memberikan kesempatan kepada para usia agar memperdalam ilmu agama, ini yang pertama.
Yang kedua membuat lingkungan kehidupan yang diisi spiritualitas, seperti wirid, istighosah, sholat hajat, sholat tasbih dan sholat malam.
Yang ketiga untuk memberi pelayanan kesehatan terbaik agar para usia sepuh dapat menjalankan ibadah sebagai persiapan kematian yang husnul khotimah.
“Usia sepuh sebenarnya untuk mempersiapkan diri dapat husnul khotimah sehingga bahagia di kehidupan akhirat.” jelas Abah Imam.
Lebih lanjut pria kelahiran Dusun Mayong Desa Sidomlangean Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan bahwa Pesantren Sepuh itu untuk menjaga kesehatan mental agar tidak cemas dan stres serta kesepian.
“Usia sepuh membutuhkan kesejahteraan sosial. Yang diterima keberadaan dengan utuh tanpa dibully. Terkait hasil survey diserahkan hasil istikhoroh Abi Ihya.” tutup Abah Imam.
(Red)