TULUNGAGUNG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al Azhaar Tulungagung memiliki pola mendidik akhlak secara terapan dan efektif. Menurut Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung mendidik murid itu sebaiknya bukan hanya mengedepankan kognitif saja. Mendidik murid sebaiknya terapan dan ketauladanan. Program pendidikan akhlak terapan tersebut disebut sungkeman. Prosesi sungkeman dilaksanakan pada Jum’at (10/5/2024) bertempat di hall SMP.
“SMP Islam Al Azhaar mewajibkan semua orang tua hadir untuk menerima sungkeman putra-putrinya. Sungkeman berarti murid mengikuti orang tua. Sungkeman itu murid patuh pada orang tua. Sungkeman itu murid memohon do’a restu orang tua untuk menata kemandirian masa depan murid. Sungkeman adalah ketulusan orang tua dalam mendoakan putra-putrinya. Sungkeman merupakan dekapan kasih sayang orang tua untuk buah hatinya,” jelas Abah Imam.
Kepala SMP Islam Al Azhaar Tulungagung, Sri Wahyuni, S.Si, M.Pdi dalam sambutannya menegaskan bahwa program SMP Islam Al Azhaar Tulungagung mengutamakan pendidikan budi pekerti.
“Pencapaian akademi para murid di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung menjadi prioritas. Namun dibarengi dengan pendidikan budi pekerti. Penerima akhlakul karimah. Setelah acara sungkeman ini semua murid kelas IX wajib mengikuti ujian kompetensi yang akan dimulai pada Senin (13/5/2024). Ujian kompetensi murid SMP Al Azhaar Tulungagung kelas IX ini tidak ada di sekolah lainnya. Program ini sebagai pertanggungjawaban sekolah ke orang tua,” jelas Yuni, panggilan akrab Sri Wahyuni
Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung dalam sambutannya menjelaskan lima cara menjadikan murid unggul yang berakhlak kul karimah. Pertama adalah orang tua siap membangun komunikasi efektif setiap saat.
Kedua adalah kesiapan para orang tua menjadi tauladan. Ketiga adalah orang tua berani tirakat untuk putra-putrinya. Keempat harus dibarengi do’a. Dan yang kelima adalah orang tua mau bersedekah yang diniatkan untuk putra-putrinya
(Red)