TULUNGAGUNG – Rumah tua di Jalan Suprapto Kepatihan Tulungagung menjadi saksi dirintis Lembaga Pendidikan Islam Al Azhaar Tulungagung. Diprakarsai oleh (alm) Ustadz Amin Tanpa, SH dan (almh) Ustadzah Nur Siami pada tahun 1993 dengan kontrak rumah tua tersebut. Dari rumah tua dibuat program pendidikan unggulan TPQ Al-In. Yaitu TPQ yang memfokuskan pengajaran Al Qur’an dan Bahasa Inggris. Setelah masyarakat Kabupaten Tulungagung menyambut baik TPQ Al-In yang diberi pembelajaran Bahasa Inggris, maka almarhum berdua membuat sekolah formal jenjang TK Plus, kemudian dilanjut SD hingga SLTA pada tahun-tahun berikutnya.
Direktur LPI Al Azhaar, Rabu (15/5/2024) mengisahkan bahwa Pesantren Al Azhaar Tulungagung dimulai dari rumah kontrakan.
“Tahun 1993 kontrak rumah tua untuk TK dan SD oleh alm Ustadz Amin Tampa. Tahun 1999 mulai merintis bangunan SD di Rejoagung. Sedangkan tahun 2002 kontrak rumah di sentralan Ringinpitu untuk pesantren Al Azhaar putri.” jelas Abah Imam
Masih menurut Abah Imam, bahwa setelah kontrak di Ringinpitu untuk pesantren, pada tahun 2005 mampu mulai merintis bangunan pesantren Al Azhaar di Kedungwaru Tulungagung. Pada tahun 2006 LPI Al Azhaar Tulungagung juga kontrak rumah di Rejoagung Tulungagung untuk Pesantren Al Azhaar putra yang diasuh oleh (alm) KH Minhajun Niam.
“Semua berawal dari kontrak rumah. Saat saya tugas di Tulungagung juga menempati rumah kontrakan di perumahan Bumi Mas dua tahun, di rumah Kepatihan barat TK Al Azhaar juga dua tahun. Baru kemudian di rumah kontrakan sentralan Ringinpitu juga dua tahun,” kisah Abah Imam.
Prinsip menjalankan tugas menurut Abah Imam adalah manut murobbi, guru yang memberi tugas.
“Saya jalankan tugas di Tulungagung hanya manut perintah guru saja. Modal utamanya bismillah. Gusti Alloh Ta’ala sendiri yang menata,” tutup Abah Imam
(Team/Red)