Ganeshaabadi.com | Seratus pimpinan pesantren dan tokoh masyarakat dari Kabupaten Ngawi dan Magelang berkumpul di Pondok Pesantren Kalijogo yang beralammat di Dusun Ngabean Desa Kiniten Kec. Genteng Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Jum’at (13/10/2023). Pengasuh Pesantren Kalijogo Ngawi berkisah bahwa Pesantren Kalijogo dimulai wakaf seluas 100 m-2 dari Mbah Sayem. Awal pendirian pesantren pada tahun 2004.
“Saya kelahiran Dusun Ngabean ini. Dulu saya nyantri di Pondok Pesantren Singo Wali Songo Desa Becok Kec. Kertoharjo Kab. Magetan asuhan KH. Abdur Karim Joyo Dipuro. Saya dapat amanah dari guru untuk mengembangkan Islam di desa saya. Di Pesantren Kalijogo belum pernah ada kegiatan seperti ini. Saya menyambut baik Halaqoh Kebangsaan ini. Saya sengaja menghadirkan Letjend (Purn) TNI H. Agus Sutomo dari Pendowo Jawa Timur,” jelas Kyai Muttaqin.
Halaqoh Kebangsaan yang dihadiri 200 pimpinan Pondok Pesantren dari Ngawi dan Magetan bersepakat untuk bersinergi membangun kebersamaan menjaganya kedaulatan bangsa sebagaimana amanah dari nara sumber. Letjend (Purn) TNI H. Agus Sutomo menjelaskan kemenangan dan kemerdekaan dihasilkan oleh persatuan anak bangsa.
“Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat besar dan kaya raya. Semua rakyat harus dapat menikmati dengan cara memilih pemimpin yang kuat, yang ikhlas dan sudah selesai dengan urusannya sendiri. Saat ini calon pemimpin yang ikhlas menurut Gus Dur adalah H. Prabowo Subianto. H. Prabowo Subianto siap untuk ngopeni pondok pesantren se-indonesia dengan program pembangunan, peningkatan kwalitas pesantren dan bantuan bahan pangan ke pesantren. Beliau telah siap mewakafkan diri untuk bangsa, negara dan agama. Komitmen beliau untuk mewujudkan perjuangan para kyai-kyai pengasuh pesantren. Pesantren yang belum ada modal akan diberi modal agar mandiri. Para kyai-kyai dijadikan panutan bangsa. Yang memberi nasehat presiden dan para kabinet adalah para kyai,” tutur H. Agus.
Di akhir Halaqoh Kebangsaan di Pesantren Kalijogo Ngawi disepakati untuk memberi dukungan penuh pada H. Prabowo Subianto maju jadi presiden dengan syarat utama wakil yang diambil harus Ibu Hj. Khofifah Indra Parwansa. Para kyai-kyai menetapkan syarat wakil harus dari Ketua Muslimat NU.
(Red)