Makasar – Tepat dua tahun sejak meninggalnya Virendy Marjefy Wehantouw, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas), keluarga almarhum memperingati kepergiannya dengan menggelar ziarah ke Tempat Pekuburan Umum (TPU) Kristen Pannara, Antang, Kota Makassar, Selasa (14/1/2025).
Rombongan keluarga yang hadir terdiri dari kedua orang tua Virendy, James dan Femmy, serta saudara-saudaranya, Virginia, Viranda, dan Virly, beserta keponakan dan beberapa karyawan Virendy Cafe. Mereka melakukan doa bersama, tabur bunga, serta membagikan tali asih berupa makanan dan minuman kepada petugas makam dan warga sekitar.
“Hari ini genap dua tahun sejak kepergian Virendy. Kami datang untuk mendoakan dan mengenangnya, memohon agar dia tenang di alam sana,” ujar James Wehantouw, ayah almarhum, yang juga seorang wartawan senior.
Selain mengenang almarhum, James menyampaikan harapan besar agar kasus kematian Virendy yang terjadi saat mengikuti Pendidikan Dasar dan Orientasi Medan (Diksar & Ormed) XXVII UKM Mapala 09 FT Unhas pada Januari 2023 segera menemukan keadilan.
“Kami berdoa agar aparat penegak hukum dapat segera menuntaskan kasus ini dengan terang benderang, memberikan keadilan bagi almarhum dan keluarga besar kami,” ungkapnya.
Hingga kini, kasus kematian tragis Virendy masih bergulir di Polda Sulsel. James mengungkapkan bahwa penyelidikan tahap kedua telah dibuka, menyusul fakta-fakta baru yang muncul dalam persidangan terdahulu di Pengadilan Negeri Maros.
Beberapa pihak yang kini dilaporkan dalam penyelidikan lanjutan meliputi Rektor Unhas, Dekan FT Unhas, tujuh senior Mapala, serta dua panitia Diksar & Ormed.
Melalui ziarah dan doa ini, keluarga Virendy berharap keadilan hukum segera terwujud agar kasus kematian ini dapat menjadi pelajaran penting untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
(Red)