BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi selalu menjadi tujuan favorit untuk Berwisata terutama di momen Libur Lebaran, baik wisatawan domestik ataupun mancanegara. Minggu (21/04/2024)
Tercatat dari data penjualan tiket sebanyak 126.414 orang berkunjung dibeberapa destinasi wisata di Banyuwangi. Gelombang kunjungan wisatawan tertinggi terjadi pada H+3 Lebaran dengan total sebanyak 2.025 orang.
Destinasi wisata pantai masih menjadi primadona bagi para wisatawan. Pantai Boom Marina mendapat sebanyak 37.878 kunjungan, kemudian Pantai Pulau Merah sebanyak 15.491 kunjungan, Grand Watudodol sebanyak 8.771 kunjungan, disusul Pantai Cacalan mendapat sebanyak 5.735 kunjungan.
Sedangkan untuk Destinasi lain yang juga kebanjiran kunjungan wisatawan antara lain; Djawatan mendapat 10.223 kunjungan, wisata air Jopuro 8.031 kunjungan, pemandian Taman Suruh 5.673 kunjungan serta Sendang Seruni 3.726 kunjungan.
Lonjakan jumlah pengunjung yang signifikan sangat berdampak besar hampir di semua layanan jasa pariwisata di Banyuwangi. Laporan dari beberapa hotel menunjukkan tren di banyak hotel mengalami okupansi hampir seratus persen. Tren serupa juga terjadi pada sektor toki oleh-oleh khas Banyuwangi.
Beberapa hotel yang mengalami Okupansi cukup signifikan diantaranya; Hotel Ketapang Indah mengalami okupansi 92 persen dan Hotel Aston 91 persen. Sementara okupansi hotel-hotel lain seperti Kokon, El Royal dan Santika rata-rata di angka 74 persen. Persentase tersebut merupakan angin segar bagi layanann jasa perhotelan, karena hingga beberapa hari setelah lebaran, tingkat hunian hotel masih di angka 70 persen.
Asisten Marcomm Manager Kokoon Hotel Banyuwangi, Evelyn Mey Fanny mengungkapkan antusiasme wisatawan ke Banyuwangi ini tentunya memberikan efek positif, terutama bagi Kokoon Hotel Banyuwangi baik dari sisi okupansi maupun food and beverage.
“Hampir Hotel di Banyuwangi semuanya full di musim libur lebaran. Banyuwangi memang sudah menjadi tujuan wisatawan luar daerah.” ungkap Evelyn.
Sementara Public Relation toko oleh-oleh Pakdhe Osing, Ahmad Jasari mengatakan, tingkat belanja konsumen naik hinga 90% dibanding hari-hari biasa. Produk oleh-oleh yang paling banyak terjual adalah Kue Banqiak, sale pisang dan kaos Banyuwangi. diikuti produk-produk lainnya seperti kopi dan batik.
Oleh-oleh dan souvenir merupakan faktor penting dalam pariwisata, karena dapat menjadi media promosi yang ampuh.
“Ini semua berkah bagi pelaku wisata, yang memang secara konsisten terus melakukan layanan terbaik bagi wisatawan, trend libur lebaran idul fitri dimanfaatkan untuk belanja oleh-oleh.” ujar Jasari.
Salah satu wisatawan dari Sidoarjo, Wulandari, mengaku kedatangannya di Banyuwangi memberikan kesan positif. Terlebih, di momen lebaran seperti ini ada banyak tradisi yang dapat disaksikan bahkan diikuti oleh wisatawan.
“Saya terkesan dengan Banyuwangi, tak hanya wisata alam dan kuliner saja, banyak pengalaman wisata budaya yang berkesan di momen lebaran ini,” ucap Wulandari, saat dikonfirmasi sewaktu ngumpul bareng keluarga sambil menikmati sajian jajanan Khas Banyuwangi.
(Red)