Ganeshaabadi.com – Nikmat Tuhan itu hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari makanan yang enak, meski sesederhana apapun itu, hingga tidur yang nyaman meski tidak di tempat yang mewah. Banyak makanan dianggap lezat, namun tak bisa dinikmati oleh semua orang, ada yang tidak bisa dimakan karena alasan kesehatan atau larangan agama. Hal ini menggugah perenungan mendalam tentang betapa besar cinta kasih Tuhan yang tidak terhingga, yang mengatur segala hal dalam hidup kita.
Bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi makanan tertentu, seperti dendeng daging Menjangan yang lezat, karena alasan kesehatan atau larangan agama, hal ini menunjukkan pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat. Ada orang yang terpaksa menghindari makanan berkolesterol tinggi, karbohidrat berat, atau gula, karena dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang menderita penyakit seperti diabetes, darah tinggi, atau gangguan pencernaan lainnya.
Kesehatan memang merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Banyak orang yang berharap dan bersyukur agar diberikan umur panjang dan kesehatan yang baik. Sebab, kematian berada di luar kendali manusia, dan hanya Tuhan yang memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian. Dalam hal ini, nilai spiritualitas sangat penting untuk menyadari betapa kecilnya kita sebagai manusia di hadapan Tuhan.
Nikmat sehat itu indah dan membahagiakan. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasakannya, seperti kebebasan menggunakan kendaraan dengan bahan bakar pilihan, atau menikmati makanan yang halal dan dapat dinikmati dengan bebas. Kebebasan untuk memilih makanan yang sehat adalah anugerah yang tidak semua orang dapat rasakan.
Sehat juga berarti kemampuan untuk bergerak dengan bebas, meski tidak lagi selincah atlet. Bagi mereka yang sudah berusia lanjut, gerak tubuh yang terbatas sering kali menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan. Sebagai seorang penulis yang telah bertahun-tahun menggunakan mata untuk membaca dan menulis, saya pun harus rendah hati dan bersyukur atas kesehatan mata yang masih ada, meskipun kecepatannya sedikit berkurang seiring usia.
Selain itu, nikmat sehat bukan hanya tentang ekspresi terima kasih atas karunia Tuhan, tetapi juga memahami sifat pemurah Tuhan yang pantas untuk diteladani oleh umat manusia. Sebagai khalifah-Nya di bumi, kita diharapkan bisa menjaga dan berbagi rahmat serta karunia tersebut dengan penuh syukur.
Mauk, 8 Desember 2024
(Jacob Ereste)