Lubuklinggau – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan stabil, meskipun terdapat berbagai isu yang beredar di masyarakat, salah satunya terkait turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pernyataan tersebut disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan seluruh pemerintah daerah melalui Zoom Meeting, Senin (24/3/2025).
Ekonomi Indonesia Masih Stabil
Menurut Tito Karnavian, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih cukup baik dengan angka 5,2 persen, menempatkan Indonesia di peringkat 41 dunia dan posisi ketiga di G-20 setelah China dan India.
“Indonesia masih lebih unggul dibandingkan negara besar seperti Arab Saudi, Singapura, Brasil, Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa yang bahkan tidak mencapai angka 3%,” jelasnya.
Di kawasan ASEAN, Indonesia juga lebih baik dibandingkan Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, dan Timor Leste, yang mengalami penurunan ekonomi hingga -18,1 persen.
Inflasi Tetap Terkendali
Dari segi inflasi, Indonesia berada di peringkat 13 dari 186 negara di dunia. Di antara negara G-20, Indonesia menempati posisi kedua dengan tingkat inflasi -0,09 persen, lebih rendah dibandingkan Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga unggul dibandingkan negara-negara seperti Myanmar dan Laos, yang mencatatkan angka inflasi jauh lebih tinggi.
Meskipun demikian, Tito mengingatkan bahwa inflasi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pokok seperti bahan pangan. Namun, ia menilai bahwa inflasi makanan dan minuman sebesar 2,25 persen masih terkendali, sehingga tidak terlalu membebani konsumen maupun produsen, khususnya petani yang tetap mendapat keuntungan dari stabilitas harga.
“Untuk barang-barang yang diatur pemerintah, seperti air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kita bahkan mengalami deflasi berkat adanya diskon dari pemerintah,” tambahnya.
Ketahanan Pangan Nasional Aman
Terkait ketahanan pangan, Tito memastikan bahwa stok beras dan jagung di Indonesia tetap stabil, terutama karena saat ini sudah memasuki musim panen.
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai skema bantuan guna meningkatkan daya beli masyarakat selama bulan Ramadhan, seperti diskon tarif tol, subsidi jasa penerbangan, serta berbagai bantuan sosial lainnya.
Rakor Inflasi Pemkot Lubuk Linggau
Dalam rapat koordinasi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau turut hadir, diwakili oleh:
- H. Kamaluddin (Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan)
- H. Surya Darma (Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan)
- Umarsyah Redo (Kabag Perekonomian dan SDA)
Mereka memastikan bahwa upaya stabilisasi ekonomi dan ketahanan pangan juga diterapkan di daerah, sesuai arahan dari pemerintah pusat.
(Erwin – Kaperwil Sumsel, Lubuklinggau, Musi Rawas Utara)