SURABAYA, – Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur Sabtu (13/7 /2024) seusai musyawarah Team Kesekretariatan IPHI Jatim, KH. Imam Mawardi Ridlwan di kantor Jl. Bandilan No 1 Waru Sidoarjo menegaskan menjelang sepuluh Muharom 1446 H, kaum muslimin menyiapkan diri do’a istighfarot, yaitu do’a pertaubatan.
“Kesempatan terbaik untuk bertaubat di sepuluh Muharom. Sebaiknya kita agendakan dapat gabung di Majlis Dzikir Istighfarot,” ujarnya
Kyai Imam mengisahkan bahwa oada bulan Muharram, Nabi Adam (AS) setelah melakukan pelanggaran yaitu memakan buah khuldi, Nabi Adam dihukum oleh Allah dan diturunkan ke Bumi. Nabi pertama tersebut kemudian bertaubat selama bertahun-tahun lamanya. Alhamdulillaah Alloh Ta’ala menerima taubatnya pada bulan Muharom. Sebagian ulama’ menuturkan tepat pada tanggal sepuluh Muharom.
Demikian pula Nabi Musa (AS) pada tanggal 10 Muharram, beliau dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Firaun. Alloh Ta’ala memerintahkan Nabi Musa untuk membelah Laut Merah dengan tongkatnya. Firaun dan pasukannya tenggelam di Laut Merah.
Adalagi Nabi Nuh (AS). Nabi yang dijuluki ulul azmi, yaitu rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Ia diutus untuk berdakwah di tengah kaum yang mayoritasnya musyrik. Ratusan tahun lamanya, beliau menyampaikan risalah kebenaran. Alloh Ta’ala kemudian memerintahkan beliau untuk membuat kapal besar. Beliau mengajak pengikutnya naik ke bahtera itu. Sang nabi juga membawa sepasang hewan dari segala jenisnya di atas kendaraan ini. Allah menakdirkan, banjir yang amat besar terjadi. Beliau bersama pengikutnya selamat dari gelombang banjir besar. Para ulama’ menyatakan saat itu bertepatan tanggal sepuluh Bulan Muharom.
“Menyiapkan diri berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharom. Pada sepuluh Muharom 1446 H, mempersiapkan diri membaca do’a istighfarot. Sebaik bersama-sama,” tutupnya.
(Red)