Surabaya – Setelah sukses menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, pada Jumat (24/1/2025), Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Jawa Timur langsung merealisasikan program yang telah disepakati. Salah satu program unggulan yang dijalankan pada Februari ini adalah Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah.
Untuk penyelenggaraan perdana, LD PWNU Jawa Timur menunjuk Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, sebagai tuan rumah bagi Korwil Mataram Dua. Wilayah ini mencakup Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, serta Kabupaten Trenggalek.
Ketua LD PWNU Jawa Timur, KH. M. Syukron Djazilan Badri, menjelaskan bahwa Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah akan digelar secara bergilir di setiap koordinator wilayah (Korwil) LD PWNU Jawa Timur.
“Halaqoh ini bertujuan untuk memperkuat dakwah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An Nahdliyah, agar ajarannya semakin mengakar dan dipahami lebih dalam oleh masyarakat luas,” ujar Abah Syukron, Ahad (2/2/2025).
Acara ini akan diikuti oleh para dai, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pengurus LD PCNU dari Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kota Kediri.
Sekretaris LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Khoirul Anwar, menambahkan bahwa selain memperkuat keimanan dan ketakwaan umat Islam, halaqoh ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman Islam berhaluan Aswaja An Nahdliyah bagi warga Nahdliyin dan umat Islam pada umumnya.
“Halaqoh ini juga berperan dalam meningkatkan literasi dan penerapan nilai-nilai Aswaja An Nahdliyah dalam kehidupan beragama,” jelas Yai Khoirul.
Halaqoh perdana ini akan berlangsung pada Ahad, 16 Februari 2025, mulai pukul 08.00 WIB di Pesantren Al Azhaar Tulungagung. LD PWNU Jawa Timur telah menetapkan tiga narasumber utama, yaitu:
1. Syaikh Dr. Ahmed Albushili (Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir)
2. DR. KH. Syukron Djazilan Badri (Ketua LD PWNU Jawa Timur)
3. DR. KH. Syarif Thoyib (Wakil Ketua LD PWNU Jawa Timur)
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperluas dakwah Islam moderat yang sejalan dengan ajaran Aswaja An Nahdliyah.
(Red)