Makasar – Untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan operasi, Lanud Sultan Hasanuddin menggelar latihan terbang malam yang melibatkan tiga jenis pesawat TNI AU, yaitu jet tempur Sukhoi SU-30 MK2, pesawat Boeing 737-200, dan pesawat angkut Hercules C-130H. Latihan berlangsung selama tujuh hari di Lanud Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, dengan mengutamakan profesionalisme dan keselamatan. Kegiatan ini berlangsung hingga Rabu malam (22/1/2025).
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., menjelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk melatih kemampuan penerbang dan kru dalam menjalankan misi di malam hari. “Latihan ini bertujuan memastikan kesiapan penerbang menghadapi berbagai kondisi, baik siang maupun malam, guna mendukung tugas operasi TNI Angkatan Udara secara maksimal,” ungkapnya.
Latihan terbang malam melibatkan tiga Skadron Udara di Lanud Sultan Hasanuddin:
- Skadron Udara 11 menggunakan Sukhoi SU-30 MK2 untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur dalam misi penerbangan malam.
- Skadron Udara 5 melaksanakan latihan Profile Circuit Instrument Landing System (ILS) Touch and Go dengan pesawat Boeing 737-200.
- Skadron Udara 33 menjalankan latihan Pattern Flight NVG menggunakan pesawat Hercules C-130H.
Latihan dipimpin langsung oleh Danskadron masing-masing, yaitu:
- Letkol Pnb Andry Libarsyah Agung Nugroho, M.M.S. (Danskadron Udara 11).
- Letkol Pnb Devi Oktaviandra, M.Han. (Danskadron Udara 5).
- Letkol Pnb A.M. Averroes A.M., M.Han. (Danskadron Udara 33).
Seluruh rangkaian latihan dilakukan dengan mengedepankan protokol keselamatan, baik di udara maupun di darat. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penerbang dan kru dalam menghadapi berbagai skenario operasi malam hari serta menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
(Pen Hnd)