Banyuwangi – Ganeshaabadi.com | Pimred Media Ganesha Nur Kholis dan Ketua APPM Rofiq Azmi mengecam keras atas tindakan yang dilakukan oleh DD menutup pagar serta menguncinya karna menutup jalan akses keluar-masuk dan berhentinya kegiatan perekonomian warga masyarakat yang sedang berjuang mencari rejeki, mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya,
Karna tempat tersebut adalah tempat berkumpulnya para warga masyarakat dari berbagai daerah, dan dari segala penjuru, datang kesitu untuk mencari informasi dan menjadi tempat kegiatan perekonomian mulai dari kalangan bawah sampai menengah keatas, (22/11/2023
Sangat disayangkan jika hanya untuk kepentingan pribadi Akhirnya harus mengusik tempat sumber penghidupan warga masyarakat, dan ingin menguasainya, jika orang tersebut Asli penduduk kawasan genteng, tidak mungkin tidak mengetahui Asal-usul Riwayat tanah tersebut,
Saat ini sudah viral dan bukan rahasia publik lagi dikarenakan konflik sengketa tanah pengairan tepatnya di sempadan sungai setail sampai saat ini masih belum kunjung selesai,
Kalau dilihat dari Asal-usul dan riwayat tanah tersebut yang awalnya jurang sungai dan menjadi tempat pembuangan sampah dan baunya pun sangat menyengat, jangankan memanfaatkan?, karena baunya”, lewat aja segera menghindar dari tempat tersebut,
Tapi setelah tempat sampah dimanfaatkan oleh orang orang gelandangan, orang-orang ekonomi lemah, dan saat ini menjadi tempat sumber penghidupan warga masyarakat, sekarang ini diusik oleh orang orang berduit demi untuk kepentingan pribadi,
Apalagi tiba-tiba menjadi hak milik perorangan, yang diduga prosesnya tidak melalui prosedur, dan upaya melawan hukum dikarenakan menurut pemahaman tanah sempadan sungai tidak bisa dimiliki oleh perorangan,
Dengan adanya kejadian ini akhirnya TAGAR (team advokasi tanah negara) melakukan Hearing dengan DPRD Banyuwangi, yang dipimpin oleh “Irianto SH” (komisi 1) dan Notulensi rapat memutuskan dalam Minggu depan DPRD dan seluruh anggota komisi 1 dan semua Dinas yang keterkaitan bersama sama tinjau dilapangan (sidak) guna meluruskan konflik sempadan sungai setail yang selama ini terjadi,
(Red)