TULUNGAGUNG – KH. Imam Mawardi Ridwan kembali menekankan pentingnya peran seorang pemimpin sebagai pelayan rakyat. Dalam pandangannya, seorang pemimpin harus berfungsi sebagai perantara perubahan yang mampu mengurangi lima masalah utama dan menambah lima aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Selasa (24/09/2024)
Menurut Abah Imam Mawardi, tanggung jawab seorang pemimpin adalah mengurangi kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, korupsi, kolusi, nepotisme, serta kebodohan. “Seorang pemimpin harus hadir untuk mengatasi akar masalah yang selama ini merugikan masyarakat. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama agar kesejahteraan rakyat bisa tercapai,” ujar Abah Imam.
Selain berfokus pada pengurangan masalah, Abah Imam juga menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu menambah lima aspek kunci dalam kehidupan masyarakat, yaitu peningkatan lapangan kerja, kesehatan, fasilitas publik, jaminan pendidikan gratis, serta fasilitas ibadah. “Kesejahteraan rakyat tidak hanya diukur dari hilangnya kemiskinan, tetapi juga dari bertambahnya fasilitas dan peluang yang mendukung kualitas hidup mereka,” tambahnya.
Abah Imam berharap konsep ini dapat dijadikan pedoman oleh para pemimpin di berbagai tingkatan, baik lokal maupun nasional. “Pemimpin yang ideal adalah mereka yang tidak hanya berkuasa, tetapi juga melayani rakyat dengan sepenuh hati,” pungkasnya.
Konsep kepemimpinan yang diusung oleh Abah Imam Mawardi ini bertujuan untuk mendorong terciptanya lingkungan sosial yang lebih adil, transparan, dan sejahtera. Dengan kepemimpinan yang bertujuan pada rakyat, diharapkan berbagai permasalahan sosial dapat diselesaikan secara efektif dan berkelanjutan, serta terwujudnya kesejahteraan rakyat, masyarakat yang adil dan makmur.
(Team/Red)