Batam – ganeshaabadi.com “TIDAK ada yang lebih indah dari seseorang yang berusaha keras untuk membuat hidup indah bagi orang lain,” kata Mandy Hale, penulis asal New York, Amerika Serikat.
Hidup harus punya empati. Sebab itulah esensi dari moral yang menopang peradaban. Namun, ada masalah yang harus kita kendalikan yang muncul dari rasa empati yang terlalu dalam. Yakni emotional sponge.
Quietrev menyebutkan bahwa emotional sponge adalah seseorang yang selalu menyerap stres yang dialami oleh orang lain ke dalam tubuh mereka sendiri.
Orang yang memiliki empati terlalu tinggi memang sangat mudah diajak berkomunikasi sehingga mereka selalu menjadi tempat curhat. Namun, mereka bisa merasa kewalahan karena selalu ikut menyerap emosi orang lain.
Hal yang satu ini tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan mental. Pasalnya, mereka akan terus menyerap stres dari orang lain sehingga bisa memicu datangnya serangan panik hingga depresi.
Empati memang perlu, menolong orang yang kesusahan juga harus. Namun jangan terbawa perasaan. Segera seimbangkan emosi agar tidak mudah kewalahan saat mendengar curhatan orang lain. Jangan takut katakan “tidak” jika memang memberatkan.
Pahami juga apakah yang sedang curhat tersebut benar-benar tulus. Sehingga bantuan kita akan tepat sasaran. Maklumlah, saat ini banyak juga orang “bulus” yang suka playing victim untuk mencari keuntungan.
(Nursalim Turatea).