Panyabungan – Kisruh internal Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mencuat ke publik. Sejumlah pengurus menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketua Karang Taruna Madina, Zulkifli Nasution, karena dinilai gagal memimpin organisasi.
Juru bicara pengurus, Adian Ricky Nugraha Hasibuan dan Khoirul Iman Nasution, menyebut roda organisasi saat ini telah mati suri, vakum, stagnan, tanpa program kerja yang jelas. Bahkan, keberadaan sekretariat pun tidak ada, meski setiap tahun Pemkab Madina mengucurkan dana hibah pembinaan.
“Kita malu dengan kondisi Karang Taruna Madina. Tidak ada program nyata, tidak ada sekretariat, dan dana hibah Rp150 juta tahun 2024 tidak jelas penggunaannya,” tegas Adian, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Karang Taruna Madina.
Ia menuding dana hibah dari APBD Tahun Anggaran 2024 diduga kuat diselewengkan oleh Ketua, Sekretaris Fadry Lubis, dan Bendahara A. Sarqawi Nasution untuk kepentingan pribadi. Bahkan, Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang dibuat diduga manipulatif dan fiktif.
Adian menegaskan bahwa pihaknya akan segera melaporkan dugaan penyimpangan dana tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Tak hanya itu, ia juga meminta Bupati Saifullah Nasution sebagai Pembina Umum Karang Taruna untuk turun tangan. “Kami minta Bupati tidak lagi menampung anggaran Karang Taruna tahun 2025, serta segera membekukan SK kepengurusan dan menggelar Temu Karya Luar Biasa,” tegasnya.
(Magrifatulloh)