Banyuwangi – Ganeshaabadi.com | Isu yang dilontarkan salah seorang aktivis terkait fee 40% telah mengundang perhatian publik. Salah satunya dari Aktifis Banyuwangi selatan yang tergabung dalam Team Advokasi Aset Negara disingkat TAGAR kini mulai angkat bicara.
Aliansi yang terdiri dari gabungan aktivis Banyuwangi selatan ini terang terangan menyayangkan dugaan upaya pembungkaman terhadap Gus Edy. Menurut mereka, apa yang disuarakan oleh Gus Edy tentang dugaan penyimpangan proyek dan juga dugaan penyimpangan moralitas pejabat di Banyuwangi bisa jadi bukan hanya isapan jempol belaka.
Menurut keterangan ketua APPM M. Rofiq Azmi, “Berlaku kritis terhadap kebijakan pemerintah dalam hal ini dugaan adanya indikasi penyimpangan proyek yang disuarakan oleh rakyat tidak boleh dibalas dengan pelaporan,” tuturnya.
Sebaiknya, kata pria yang juga sebagai wakil ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Banyuwangi, persoalan tersebut perlu dilakukan klarifikasi terlebih dahulu oleh pihak-pihak terkait. “Agar tidak mematikan demokrasi,” tegas Rofiq Azmi.
Sementara itu hal senada turut disampaikan oleh Masruri. Ketua Banyuwangi Corruption Watch (BCW) itu menyatakan dugaan proyek fiktif, dugaan fee 40 % dan dugaan perselingkuhan seperti yang dikatakan oleh Gus Edy melalui akun media sosial seharusnya ditindaklanjuti melalui proses hukum oleh pihak yang bersangkutan. “Bukan malah sebaliknya belum apa-apa Gus Edy dilaporkan dengan tuduhan telah melakukan kebohongan publik,” tuturnya.
“Jangan sampai ada unsur pembungkaman terhadap suara kritis rakyat atau lebih khususnya untuk membungkam suara kritis aktivis. Yang baik katakan baik, yang buruk sampaikan buruk, katakan sejujurnya meski itu pahit,” imbuhnya.
Perlu diketahui, Team Advokasi Aset Negara (TAGAR) saat ini telah mendatangi titik-titik lokasi yang disebutkan oleh Gus Edy.
“Kita sengaja turun lapangan untuk membuktikan apakah benar ada proyek fiktif atau tidak,” Tegas Masruri.
“Alhamdulillah dari hasil investigasi di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, kami telah mengantongi beberapa bukti terkait adanya dugaan proyek fiktif,” timpal Rofiq.
“Seperti yang dijelaskan oleh Gus Edy melalui akun tiktok nya,” pungkas Rofiq.
(Team/Red)