Ganeshaabadi.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyyah sudah menetapkan bahwa 1 Syawal 1444 bertepatan Jum’at 21 April 2023. Sedangkan Pengurus Besar NU dan pemerintah menunggu hasil ru’yatul hilal yang baru akan digelar Kamis (20/04/2023).
Perbedaan penentuan awal bulan bukan perbedaan pandangan ormas yang berbeda tetapi itu perbedaan para ilmuan muslim. Perbedaan tersebut rohmah bagi kaum muslimin. Persatuan dan ukhuwah kaum muslimin itu lebih penting dari pada bercekcok pada pilihan yang kesemuanya memiliki hujjah (dalil) masing-masing.
Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan menyampaikan bahwa cara mengakhiri dan menentukan awal bulan qomariyyah dengan dua pendekatan yaitu hisab dan rukyat. Para ilmuwan membenarkan dua model cara penentuan tersebut.
Selamat sebaiknya tidak perlu dipertentangkan. Tidak harus dijadikan pemicu keretakan beragama, ukhuwah apalagi berbangsa dan bernegara.
“Setiap awal dan akhir Romadlon selalu ada yang mengangkat perbedaan penentuan awal dan akhir Bulan Romadlon. Kedewasaan beragama yang menghasilkan persaudaraan tentu sebaiknya tidak terpancing dengan isu hasil gorengan tahunan tersebut.
“Setiap awal dan akhir Romadlon selalu ada yang mengangkat perbedaan penentuannya. Perbedaan tersebut digoreng sehingga menjadi jurang pemisah. Sebaiknya kedewasaan beragama kaum muslimin akan menghasilkan persaudaraan, ukhuwah seaqidah tidak membuat keributan, perkelahian dan permusuhan.
Demikian pula kedewasaan berbangsa, kaum muslimin selalu menjaga kebersamaan dan persatuan. Momentum saat ini adalah kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu sebulan. Kaum muslimin mendapatkan hadiah yang besar yaitu terbebas dari beban dosa. Saatnya kaum muslimin menghilangkan penyakit hati dan mengutamakan jalinan ukhuwah Islamiyah,” jelas Kyai Imam.
Kyai Imam lebih lanjut memaparkan bahwa mendapatkan satu Syawal itu mendapat kebahagiaan yang besar. Saat itulah kita berbahagia dengan cara berbagi. Para sahabat nabi dan ulama-ulama setelahnya di saat Romadlon berakhir maka mereka bersemangat berbagi.
Kisah tauladan dari Sayyidina Ali, mantu Baginda Nabi Sayyidina Muhammad sholallohu alaihi was salam telah memberi inspirasi kaum muslimin. Sayyidina Ali bin Abi Thalib di akhir Romadlon membagikan
karung gandum dan kurma dalam jumlah banyak untuk fakir, miskin yatim dan dluafa’.
Satu Syawal 1444 H tiba. Tiba pula manusia-manusia bertaqwa hasil didikan Romadlon. Melalui ketaqwaannya akan terwujud kepedulian kepada sesama dengan jalan berbagi rezeki, dan berbagi kebahagiaan.
Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur mengucapkan selamat hari raya 1444 H, taqobalulloh minna wa minkum. Semoga amal ibadah kaum muslimin selama Bulan Romadlon diterima Alloh Ta’ala. Mohon maaf lahir batin segala khilaf.
(Red)