Ganeshaabadi.com | Tirakat merupakan cara seseorang untuk bertapa laku spiritual. Tujuan utana untuk mencapai pengabdian tertinggi pada ilahi. Tirakat juga dimaksudkan sebagai proses ibadah dalam upaya mencapai jalan puncak kebagiaan dan keselamatan. Dengan demikian tirakat itu adalah pola hidup yang beriyadhah, bersungguh-sungguh meniti sebuah jalan. Puncak proses tirakat adalah untuk mewujudkan kepribadian suci yang mampu mengendalikan dan mengekang hawa nafsu. Hasilnya adalah penghambaan seseorang pada kholiqnya.
Pada Jum’at Pahing malam Sabtu Pon (13/10/2023) ratusan guru spiritual dari bebwrapa daerah di Jawa Timur memadati area makbaroh keramat Mbah Washil Setono Gedong Kediri. Mereka secara sungguh-sungguh bermunajat pada sang Kholiq, Gusti Alloh Ta’ala untuk mengadukan berbagai persoalan bangsa agar mendapatkan solusi secara spiritual. Menurut ketua panitia, Ki Agus Purnomo bahwa tujuan utama berkumpul para guru sepiritual untuk mendo’akan bangsa Indonesia agar kita semua mendapatkan pemimpin bangsa yang amanah dan kuat.
“Semua yang hadlir di makbaroh keramat Syaich Washil Setono Gedong Kediri adalah untuk berdo’a. Sebagaimana saat ini para guru spiritual memiliki kepedulian untuk bangsa dengan ikhtiar tirakat agar mendapatkan pimpinan nasional yang amanah, kuat, tulus ikhlas yaitu pemimpin yang selalu berpihak untuk kepentingan rakyat bangsa dan negara. Sosok pemimpin yang sudah selesai dengan urusan pribadinya,” jelas Ki Agus Purnomo.
Proses tirakat dimulai dengan ziaroh ke makbaroh Mbah Washil yang dipimpin oleh KH. Manshur Pengasuh Pondok Pesantren Sekarputih Nganjuk dan dilanjutkan do’a oleh sembilan guru spiritual.
Seusai ziaroh Makbaroh Mbah Washil, para guru spiritual melaksankan istighosah di Pendopo Setono Gedong yang dipimpin oleh KH. Ahmad Baidlowi dari Pondok Pesantren Kalangbret Tulungagung. Saat mengawali istighosah, Mbah Yai Baidlowi mengajak para guru spiritual bermunajat memdo’akan H. Prabowo Subianto agar dijaga Alloh Ta’ala, diberi keselamatan dan ditaqdirkan menjadi pemimpin nasional bangsa Indinesia.
Tirakatan di makbaroh keramat Setono Gedong yang ada di tengah kota Kediri selain dihadliri para pimpinan pondok pesantren, pimpinan padepokan dan majlis dzikir juga dihadliri ketua pembina Relawan Pendowo, yaitu Letjend (Purn) TNI H. Agus Sutomo. Saat diberi kesempatan memberi pengarahan, beliau memaparkan peran penting guru spiritial dalam menjaga kedaulatan bangsa, menataan negara dan pembangunan kepribadian. Guru spiritual sebagai penyeimbangan pembangunan bangsa.
“Apapun keadaannya maka para guru spiritual wajib hadlir untuk menguatkan ikatan kebangsaan. Guru spiritual harus diajak dan dilibatkan untuk menata negara dan menjaga kedaulatan bangsa. Guru spiritual sangat dibutuhkan dalam menata kepeminpinan bangsa ini. Merekalah yang selalu bermunajad untuk mendo’akan rakyat Indonesia. Perlu dipahami bersama bahwa kekayaan negeri kita melimpah ruwah. Negeri kita kaya raya. Pendahulu bangsa kita telah cerdas dan berhasil menata bangsa agar sejahtera dengan membuat UUD 1945. Para pejuang telah tirakat dalam membela sekaligus menata negara setelah dijajah. Penataan bangsa yang sangat hebat oleh para tokoh bangsa dimaksudkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan tersebut salah satunya tertuang di dalam pasal 33 UUD 1945. Amanah pasal tersebut adalah kekayaan negara untuk rakyat. Tidak boleh ada sekelompok orang rakus menguasi sumber daya alam secara monopoli,” jelas Jendral Agus
Para guru spiritual menjalani tirakat ditutup dengan membaca hizb bahr. Habib Idrus Al Jufri yang memimpin membaca hizb bahr. Beliau sebelum memimpin menjelaskan bahwa apabila seseorang mengamalkan hizb bahr akan berdampak pada dirinya sehingga disenangi, disukai, dan bahkan diagungkan serta dimulyakan.
“Hizib Bahr ini disusun oleh wali qutub yaitu Abi Hasan Ali Bin Abdillah Bin Abdil Jabbar Asy-Syadzili (571 H-656 H). Yang mengamalkan para guru spiritual dari berbagai negara. Para pengamal hizib bahr akan dilindungi Alloh Ta’ala sehingga dirinya aman dari keburukan dan tipu daya dari pihak yang berniat jahat. Pengamal hizb bahr juga mendapatkan kekuasaan dunia dan alhirat. Semoga dengan hizb bahr Indonesia dikirim pemimpin bangsa yang ikhlas, amanah, kuat dan rela berkorban untuk rakyat Indonesia,”.
Para guru spiritual sebelum berpisah diwakli oleh Kh. Gus Jalal menuturkan bahwa pasangan yang paling idial bagi H. Prabowo Subianto adalah Hj. Khofifah Indra Parwanta.
“Ketua Muslimat NU merupakan sosok yang memiliki kekuatan spiritual tinggi maka cocok mendampingi H. Prabowo Subianto. Khofifah juga memiliki ilmu agama yang dalam serta luas. Beliau mendapat dukungan para kyai dan masyayich. Sangat gamblang sosok wanita yang saat ini memimpin Jawa Timur mampu memimpin bangsa,” jelas Gus Jalal.
(Red)