TULUNGAGUNG – Pesantren Al Azhaar Tulungagung menggelar halaqah ilmiah dengan nara sumber dari Ribath Madrasah Al Fath Wal Imdad Hauthoh Hadromaut Yaman. Salah satu pandangan menarik Habib Ali Bin Abdullah Bin Ahmad Al Haddad adalah guru harus berperan sebagai seorang dokter yang mengobati pasien. Minggu (15/09/2024)
“Seorang guru harus memiliki metode dan tata cara yang tepat dan baik. Supaya wawasan dan pengetahuan bisa sampai pada murid. Karena pastinya murid-murid itu berbeda-beda, ada diantara mereka yang cerdas, ada yang agak lemah, agak sombong, dan ada yang tawaddu’ rendah diri. Maka hendaklah guru itu cerdas untuk memilih metode paling tepat dan paling baik seperti seorang dokter yang berusaha mengobati pasiennya,” jelasnya.
Halaqah ilmiah yang digelar di hall utama Pesantren Al Azhaar Tulungagung sangat bermanfaat bagi para guru karena berbagai ilmu disampaikan nara sumber. Menurut nara sumber guru juga harus memiliki sifat penyabar.
“Guru dalam mengajar sesungguhnya mengikuti jejak Rasululloh ﷺ. Bagaimana Rasululloh ﷺ sangat luar biasa dalam mendidik umat, mereka orang Arab adalah orang yang tidak mengetahui apa arti hidup karena saking bejatnya kelakuan orang-orang pada zaman itu. Tapi, Rasululloh ﷺ bisa mendidik mereka. Maka, bagi seorang guru hendaknya memiliki sifat sabar terhadap murid yang mengganggu atau menyakiti hatinya dan jangan bosan dalam mendidik murid tersebut,” jelasnya.
Habib Ali Al Hadad juga mensyaratkan bahwa seorang guru wajib memiliki prilaku yang selalu istiqomah.
“Guru hendaknya menguatkan hubungan dengan Alloh ﷻ untuk menjaga ibadahnya, dan mengamalkan ilmu yang dia miliki. Ketika guru adalah seorang yang sholih/sholihah, orang yang menjaga diri, orang yang baik maka murid akan meniru tingkah laku guru tersebut. Murid akan meniru melihat tingkah laku guru sebelum mendengar ucapan guru karena guru adalah panutan bagi muridnya. Sebagai guru yang memiliki sifat Istiqomah dalam mengamalkan ilmu yang dimiliki, sangat tidak etis sekali apabila guru melarang muridnya melakukan sesuatu tapi guru melakukan sesuatu tersebut. Alloh ﷻ berfirman, “wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian amalkan dan belum kalian lakukan. Sehingga besar murka Alloh ﷻ ketika kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian amalkan.” Hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk Istiqomah, karena Istiqomah sangat sulit sekali,” tutupnya.
Sementara itu di tempat terpisah Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH Imam Mawardi Ridlwan menegaskan bahwa peran guru menjadi central pembelajaran.
“Halaqah ilmiah Sabtu (14/09/2024) untuk memberi solusi bagi guru dalam mendidik dan membina murid-murid. Apalagi kondisi murid di era modern ini guru dituntut memilih berbagai variasi metode mengajar. Sebaiknya para guru memberikan metode mengajar yang variasi untuk berbagai tipe atau karakter murid,” tambahnya.
Abah Imam dalam menutup keterangan menekankan bahwa di era modern para guru juga dituntut memanfaatkan teknologi dalam pengajarannya.
“Kehadiran teknologi modern harus dimanfaatkan untuk memudahkan pengajaran,” tutupnya.
(Team/Red)