BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus mempercepat program Bedah Rumah untuk mengurangi kemiskinan. Program ini merenovasi rumah warga pra-sejahtera dengan melibatkan pemerintah kabupaten, pemerintahan desa, swasta, dan dukungan dari pemerintah pusat.
Ipuk menyatakan bahwa program bedah rumah dilanjutkan dengan skema gotong royong. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersinergi membantu warga Banyuwangi. Program ini tidak hanya menyediakan rumah layak huni tetapi juga memperhatikan sirkulasi udara dan air bersih untuk meningkatkan kesehatan dan kenyamanan warga.
Pada 25 Juni 2024, Ipuk mengunjungi rumah Boimin di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, salah satu penerima program bedah rumah. Ipuk menjelaskan bahwa setiap kepala desa wajib mengalokasikan anggaran bedah rumah melalui Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi, Ahmad Faishol, melaporkan bahwa pada tahun 2023, desa-desa di Banyuwangi telah merenovasi 390 rumah. Tahun 2024 ini, selain dana dari DD dan ADD, pemerintah desa juga mengalokasikan dana bedah rumah bersama dengan pemerintah kabupaten dan berbagai pihak lainnya.
“Faishol juga menambahkan bahwa lebih dari 1.300 rumah tidak layak huni di Banyuwangi telah direnovasi pada tahun 2023 berkat dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintahan desa, dan pihak-pihak lain”.
(Red)