Medan – Budi Halomoan Siregar (31), salah satu calon Kepala Lingkungan (Kepling) di Lingkungan XI, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, mengaku kecewa dengan proses pemilihan Kepling yang menurutnya tidak adil. Ia menyebutkan gagal mengikuti ujian pemilihan Kepling karena tidak mampu memenuhi permintaan sejumlah uang yang diduga diminta oleh Lurah Tegal Sari Mandala II, Sintong Sagala.
Dalam wawancara dengan awak media pada Jumat, 10 Januari 2025, Budi menceritakan kronologi kejadian tersebut. Pada 15 Desember 2024, Budi mendaftarkan diri sebagai calon Kepling dengan menyerahkan berkas kepada Sekretaris Kelurahan (Seklur), Fatimah Dalimunthe. Namun, beberapa hari setelah pendaftaran, ia dihubungi seseorang yang mengaku pegawai Kelurahan bernama Tengku Ary, yang mengajaknya bertemu Lurah di sebuah kafe di Jalan Menteng Raya, Medan.
Setibanya di lokasi, Budi mengaku diminta menyerahkan ponselnya oleh pegawai Kelurahan tersebut. Setelah itu, ia bertemu dengan Lurah yang langsung menyebutkan bahwa untuk menjadi Kepling, ia harus menyiapkan uang antara Rp20 juta hingga Rp25 juta.
“Kamu tahu kan, pegawai kerja parit saja harus punya uang Rp15 juta. Jadi, kamu siapkan uangnya kalau mau jadi Kepling,” kata Lurah kepada Budi, seperti yang dituturkannya.
Budi, yang merasa terkejut dengan permintaan tersebut, meminta waktu untuk berdiskusi dengan keluarganya. Namun, pada 3 Januari 2025, ia mendapatkan informasi bahwa ujian Kepling telah selesai dan jabatan tersebut kembali dipegang oleh Kepling sebelumnya, Laila Murni.
Budi mengungkapkan rasa kecewanya karena merasa proses pemilihan tersebut tidak transparan dan mencurigai adanya praktik suap. Ia berharap Walikota Medan dan Camat Medan Denai mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran ini.
“Saya meminta agar pemilihan Kepling di Lingkungan XI ini dianulir dan dilakukan secara adil tanpa ada embel-embel setoran uang,” ujar Budi.
Kasus ini mencuri perhatian masyarakat setempat yang mengharapkan transparansi dalam proses pemilihan Kepling di wilayah Medan Denai.
(Red/Tim)