Bandung – Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar di Bandung dan sekitarnya, mengakibatkan kerugian hingga puluhan triliun rupiah di seluruh Jawa Barat. Dampak banjir ini semakin memperparah kondisi masyarakat yang tengah menghadapi berbagai tantangan.
Tak hanya Bandung, banjir besar juga melanda Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang akibat gagalnya Bendungan Ciawi di Bogor menahan derasnya aliran air hujan. Proyek bendungan yang menelan biaya hampir Rp800 miliar tersebut dinilai belum optimal dalam menjalankan fungsinya sehingga membutuhkan evaluasi dan perbaikan total.
Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH, menyoroti bahwa bencana ini merupakan akibat dari alih fungsi lahan secara masif tanpa kajian yang matang. “Dulu, daerah yang kini menjadi perumahan adalah perkebunan, sawah, rawa, atau hutan. Jika melihat peta Jawa Barat tahun 1975, perubahannya sangat drastis. Sayangnya, kebijakan perizinan yang menyebabkan hal ini tidak pernah tersentuh hukum,” ujarnya.
Menurutnya, kemampuan sungai dalam menampung air semakin menurun akibat eksploitasi lahan besar-besaran tanpa mempertimbangkan keseimbangan alam. Meski dampak buruknya kini dirasakan masyarakat, pejabat yang bertanggung jawab atas kebijakan ini seolah lepas dari pertanggungjawaban.
Banjir yang berkepanjangan di bulan suci Ramadan semakin memperparah penderitaan rakyat. Kerusakan harta benda yang meluas menguras keuangan masyarakat, sementara pemerintah daerah masih sibuk dengan pencitraan di media sosial ketimbang mencari solusi nyata.
Melihat kondisi ini, Prof. Sutan mendesak Presiden RI, Jenderal Haji Prabowo Subianto, untuk bertindak tegas dengan memberantas praktik korupsi di kalangan pejabat. “Pejabat yang terlibat korupsi harus dihukum berat, bahkan hukuman mati. Selain itu, mereka yang merusak lingkungan darat, laut, dan udara harus mendapat sanksi yang setimpal,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, ia menekankan perlunya rehabilitasi ekosistem, termasuk pemulihan fungsi hutan, rawa, perkebunan, dan danau sebagai area resapan air. Selain itu, pembangunan waduk dan sungai baru harus segera direalisasikan untuk mengantisipasi banjir di masa depan.
Prof. Sutan juga mengingatkan pentingnya menempatkan orang yang benar-benar ahli dalam menangani persoalan lingkungan dan tata kelola wilayah. “Jangan serahkan pekerjaan kepada yang bukan ahlinya,” pungkasnya.
Narasumber: Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH., MH
(Red)