Pekanbaru – Masyarakat Tapanuli Selatan berduka atas meninggalnya Ahmad Nazary Nasution, pencipta lagu Tapsel Madina. Dia meninggalkan lagu-lagu seperti “Tubu ni Marga”, “Ikom-Ikom”, “Inang Sarge”, “Bulan dohot Angin”, dan “Boru Tulang” yang sangat dihargai. Rabu (26/6/2024)
Ahmad Nazary Nasution gigih dalam mempopulerkan lagu-lagu daerah meskipun dominasi lagu nasional.
“Keahliannya dalam bahasa Arab, bahasa Inggris, agama, dan sejarah luar biasa,” ucap Askolani Nasution teman dekatnya, yang mengenal sejak tahun 1974 di SD Muhammadiyah Simaninggir.
Sejak 2011, Ahmad Nazary Nasution aktif di dunia film daerah dan sering berdiskusi di kedai kopi sambil berjualan kaset lagu-lagu daerah.
Dia juga pernah menyatakan kekecewaannya terhadap industri rekaman yang sering mengubah aransemen lagu-lagunya menjadi gaya dangdut, dari yang semula musik pop.
Ahmad Nazary Nasution memberikan kesaksian penting tentang pembantaian PKI pasca G30S di Kawasan Mandailing.
Pada tahun 2016, dia juga mengeluhkan publikasi lagu-lagunya yang tidak beraturan, mencerminkan kesulitan hidup para seniman.
Dikenal sebagai “mamak” di komunitas seni, Ahmad Nazary Nasution dikenang sebagai pengawal sejarah dan advokat bagi seniman daerah. “Selamat jalan, Seniman! Kami merasa kehilangan”. Ucap Askolani Nasution.
Penulis: Magrifatulloh/(Red)