Banyuwangi – Ganeshaabadi.com – Peletakan batu pertama pembangunan pendopo Agung Masyarakat Adat Nusantara yang dihadiri oleh para raja raja khususnya dari Lombok Bali dan Madura,
“Ki Ageng Bumi Sroyo”, Generasi ke 13 (tiga belas) dari prabu Tawangalun Ratu macan putih blambangan banyuwangi
Yang sekarang dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Matra Majlis Adat Nusantara, yang di dalam nya terdapat Gabungan dari Komunitas kelompok-kelompok pemangku budaya, dan Raja raja Nusantara,
“Ki Ageng Bumi Sroyo, menyampaikan bahwa Para raja raja Nusantara sangat mengagumi Alas purwo ini, makanya kita sebagai warga masyarakat banyuwangi harus bisa merawat dan melestarikan Alas purwo ini, ungkap nya”,
Kegiatan Agenda ini dilakukan 1 (satu) tahun sekali yang dilakukan oleh Rekan rekan padepokan dibawah kepemimpinan oleh gus fahru dan rekan rekan,
Raja raja Nusantara punya agenda besar agenda rutin setiap satu tahun tiga kali mengadakan pertemuan rutin, disisi lain Raja raja Nusantara ingin sekali datang ke banyuwangi untuk lebih tau banyak tentang Alas purwo,
Untuk itu “Ki Ageng Bumi Sroyo mempunyai gagasan dan mengagendakan gimana caranya di banyuwangi mempunyai pendopo Agung untuk pertemuan para raja raja Nusantara,
Dengan adanya acara Grebek Suroan Agung dan wayangan ini saya mengundang para raja raja sekaligus menyaksikan peletakan batu pertama untuk membangun pendopo Agung untuk masyarakat Adat Nusantara,
11 (sebelas) raja dan pemangku Adat telah hadir dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan pendopo Agung masyarakat Adat Nusantara, dan nantinya akan menjadi Sentral pertemuan para budayawan dan para raja raja Nusantara,
Hadir juga mantan bupati bu Ratna dengan rombongan nya,
6 (enam) Raja perwakilan dari lombok, dari puri puri Agung bali termasuk perwakilan buleleng, klungkung, dan Gianyar, dan dari bangkalan Madura, bersama sama melakukan Ritual untuk peletakan batu pertama pembangunan pendopo Agung Masyarakat Adat Nusantara di Alas purwo,
“Ki Ageng bumi Sroyo juga menyampaikan supaya bersama sama kompak kumpul dan bersatu demi untuk mengangkat budaya yang Agung blambangan ini,
(Red)