Sidoarjo – PT AYGRO bekerja sama dengan Bumdes Sejahtera Desa Gedangrowo, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, mengelola sampah plastik industri dengan pendekatan circular economy. Upaya ini bertujuan mengurangi limbah plastik sekaligus meningkatkan nilai ekonominya dengan mengolah plastik menjadi bahan konstruksi.
Dalam program ini, sampah plastik diolah menjadi campuran untuk pembuatan batako. Selain membantu pengelolaan limbah, inisiatif ini juga menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 80 tenaga kerja yang tergabung dalam kelompok masyarakat petani sampah di bawah naungan Bumdes Sejahtera. Hal ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian lokal, khususnya di Desa Gedangrowo.
Meski demikian, pencampuran plastik sebagai bahan konstruksi masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal kelayakan teknis, ekonomis, dan pasar. PT AYGRO berencana melakukan uji laboratorium terhadap batako hasil produksi mereka di Laboratorium Pengujian Bahan Jalan Balai Besar PUPR Jawa Timur, Surabaya, untuk memastikan kekuatan tekanannya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Inisiasi ini juga telah dilaporkan ke pihak terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Provinsi, untuk mendapatkan dukungan resmi. PT AYGRO bahkan mengajukan proposal dukungan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup, Gubernur Jawa Timur, dan Bupati Sidoarjo guna memperluas penerapan circular economy.
Program ini mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga, seperti Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) Nasional Jawa Timur yang dipimpin oleh Drs. Hakim Abdul Kadir, Eddy Junaedi selaku Ketua Pilar 08 Situbondo sekaligus Direktur Bank Sampah Induk Situbondo, serta Ugeng Supriyadi, SH, seorang aktivis pemerhati limbah dari Banyuwangi.
Menurut Eddy Junaedi, langkah PT AYGRO dan Bumdes Sejahtera ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah.
“Kerja sama ini patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah plastik secara efektif melalui pendekatan circular economy, ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, program ini diharapkan dapat berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi lingkungan dan perekonomian lokal.
(Red)