ganeshaabadi.com – Aktivis seni dan budaya, Jacob Ereste, menekankan pentingnya keberadaan rumah adat sebagai pusat seni dan kebudayaan untuk memperkuat jati diri bangsa. Menurutnya, program ini harus menjadi prioritas utama Kementerian Kebudayaan agar seni dan budaya di Indonesia tidak hanya menjadi tontonan semata, tetapi juga sebagai benteng pertahanan dari pengaruh budaya asing yang tidak selaras dengan kepribadian bangsa.
Jacob menjelaskan bahwa pusat kesenian dan kebudayaan perlu dibangun di setiap tingkatan pemerintahan, mulai dari kelurahan hingga ibu kota negara. Fasilitas ini harus dikelola oleh masyarakat adat, keraton, seniman, budayawan, serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya. Dengan demikian, seni dan budaya setempat dapat terus berkembang, menjadi identitas yang khas, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki seni dan budaya yang unik di setiap daerahnya. Seni dan budaya inilah yang harus dijaga, dikembangkan, dan dipromosikan sebagai kekayaan bangsa yang luhur dan bermartabat,” ujar Jacob.
Selain sebagai pusat kegiatan seni dan budaya, rumah adat juga dapat berfungsi sebagai gerai barang kerajinan khas, kuliner lokal, dan cenderamata. Hal ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga menjadi sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Jacob menambahkan, berbagai kegiatan seni seperti pelatihan pantun, macapat, pembacaan puisi, hingga pementasan drama lokal bisa menjadi bagian dari aktivitas rumah adat. Selain melestarikan tradisi, kegiatan ini juga menjadi sumber kajian ilmiah bagi generasi muda untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan berbasis kearifan lokal.
Ia menekankan bahwa pembentukan rumah adat ini sejalan dengan fokus Kementerian Kebudayaan yang kini bebas dari beban pengelolaan pendidikan umum, sebagaimana yang diamanatkan oleh Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan perhatian penuh pada seni dan budaya, kementerian diharapkan mampu menciptakan program-program yang konkret untuk membangun jiwa dan raga bangsa Indonesia yang bermartabat dan luhur.
Jacob mengakhiri dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung realisasi rumah adat di setiap daerah sebagai wujud nyata menjaga warisan seni dan budaya bangsa. “Dengan begitu, kita tidak hanya mempertahankan, tetapi juga memuliakan jati diri bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi,” pungkasnya.