TULUNGAGUNG – Pondok pesantren menjadi penggerak para pejuang untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Para tokoh pesantren mendirikan Laskar Hizbulloh pada 4 Desember 1944. Tercatat Laskar Hizbullah sebagai wadah perjuangan para santri untuk membela tanah air. Mereka saat itu, kaum pesantren bergerak semata-mata untuk berjihad fii sabilillah.
Dalam upaya melanjutkan memupuk semangat “hubbul wathan minal iman” cinta Tanah Air itu sebagian dari iman, maka Pesantren Al Azhaar Tulungagung menggelar peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Dimulai pekan kedua Agustus 2024 diadakan berbagai perlombaan santri. Sabtu 17 Agustus 2024 digelar upacara bendera di halaman pesantren. Sabtu (17/08/2024) siang dilanjut bazar hingga malam.
Sebagai puncak peringatan pada Ahad (25/08/2024) akan digelar Istighosah Dzikir Jama’i Al Azhaar Tulungagung Dan Sholawatan di hall utama Pesantren Al Azhaar Tulungagung.
Istighosah Dzikir Jama’i dan Al Azhaar Bersholawat diperuntukkan kaum muslimin, untuk umum.
Menurut Kepala Direktorat Humas Pesantren Al Azhaar, Heru Syaifuddin, bahwa momentum kemerdekaan diperingati oleh pesantren Al Azhaar untuk menumbuhkan semangat santri membela tanah air.
“Generasi Islam sangat perlu semangat cinta air dibina terus. Peringatan hari kemerdekaan RI Pesantren Al Azhaar Tulungagung untuk membentuk karakter santri hubbul wathon. Siap membela tanah air kapan saja. Puncak peringatan pada Ahad (25/08/2024) pesantren mengundang masyarakat umum untuk melaksanakan istighosah Dzikir Jama’i dan bersholawat,” terangnya.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan menuturkan bahwa pesantren itu menjaga bangsa dan negara agar tidak dijajah kapitalis dan liberalis serta komunis.
“Peran pesantren untuk menghasilkan kader bangsa yang siap berbakti pada pertiwi. Karena itu dalam hari kemerdekaan tujuh belas Agustus 2024 pesantren menyelenggarakan berbagai kegiatan. Tujuan utama sebagai wadah para santri siap berjihad membela negara dan bangsa,” tegas Abah Imam.
Masih menurut Abah Imam Istighosah Dzikir Jama’i dan Bersholawat akan dimulai jam 19.00 dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh santri. Dilanjutkan Istighosah Dzikir Jama’i yang akan dipimpin oleh Gus Sidqi. Kemudian dilanjutkan Al Azhaar Bersholawat.
Puncak acara adalah pengajian umum yang disampaikan oleh DR. Habib Muhammad BSA, seorang ulama terkemuka dari Yaman. Penerjemahnya Habib Syaich Ba’abud.
Acara ini diakhiri dengan mahalul qiyam, nyanyi Indonesia Raya dan doa bersama untuk keselamatan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
(Team/Red)