TULUNGAGUNG – Kampus merdeka memberi peluang PTN untuk membuat model KKN Tematik Inovatif. Peluang yang baik tersebut di ambil oleh UPN Veteran Jawa Timur yang menugaskan mahasiswa untuk KKN Tematik Inovatif di beberapa pesantren di Jawa Timur, termasuk Pesantren Al Azhaar Tulungagung yang beralamat di Jln. Pahlawan Gang III No.40 Kedungwaru, Tulungagung pada Minggu (28/07/2024)
UPN Veteran Jawa Timur menugaskan mahasiswa KKN di Pesantren Al Azhaar Tulungagung mulai 28 Juli hingga 18 Agustus 2024. Pengasuh pesantren, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menerima kedatangan mahasiswa pada Ahad, 28 Juli 2024 di ruang tamu Asrama Al Batul Tulungagung. Seusai ramah tamah, para mahasiswa mengikuti Majlis Dzikir Jama’i Al Azhaar di hall utama pesantren, yang dipimpin oleh DR. Muhsin dari Universitas Al Ahqhof Yaman.
KH. Imam Mawardi Ridlwan menyatakan bahwa program KKN Tematik Inovatif dari UPN Veteran Jawa Timur memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Program ini memperkuat hubungan antara PTN dan pesantren, serta menjadi model bagi PTN lain. Menurutnya, inovasi ini membantu membangun karakter mahasiswa dan menjawab tantangan yang mereka hadapi.
“Inovasi UPN Veteran Jawa Timur dengan KKN di pesantren menjadi model KKN yang efektif. Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan pesantren. Kami berterima kasih kepada UPN Veteran Jawa Timur,” ujar KH. Imam Mawardi Ridlwan.
Pada Ahad, 28 Juli 2024, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) DR. Tresna Maulana Fahrudin menyerahkan sekitar 14 mahasiswa KKN kepada pihak pesantren di Asrama Al Batul Kedungwaru Tulungagung. DR. Tresna menyampaikan salam dari Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. DR. Ahmad Fauzi, dan berharap kerja sama ini terus berlanjut.
“Saya menghaturkan salam dari pimpinan UPN Veteran Jawa Timur. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan mahasiswa dapat dibina dengan baik di pesantren,” kata DR. Tresna.
KH. Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan bahwa mahasiswa KKN harus mempersiapkan diri dengan baik. Mereka perlu menerapkan ilmu yang mereka miliki dan memberikan solusi untuk permasalahan di pesantren. Mahasiswa dari berbagai jurusan harus melakukan riset sebelum berangkat ke pesantren. Contohnya, mahasiswa jurusan kimia dapat memanfaatkan produk buah lokal untuk dijadikan produk olahan seperti cold pressed juice atau pupuk organik.
“Kami membutuhkan mahasiswa yang optimal dalam mengamalkan ilmu mereka. Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan KKN Tematik Inovatif ini,” tutup KH. Imam Mawardi Ridlwan.
Sebanyak 14 mahasiswa akan berpartisipasi dalam KKN Tematik Inovatif di Pesantren Al Azhaar Tulungagung.
(Team/Red)